Teman Korban Ungkap Fakta Baru Perundungan Geng Tai: Pelaku Sebenernya Lebih Banyak
- Pixabay/ wokandapix
VIVA Showbiz – Kasus bullying siswa SMA Binus Serpong yang menyeret nama anak Vincent Rompies kini menimbulkan fakta-fakta terbaru yang lebih mencengangkan. Anak Vincent Rompies yang tergabung dalam 'Geng Tai' diduga telah melakukan perundungan dengan salah satu siswa laki-laki yang duduk di kelas 1 SMA sekolah tersebut.
Video perundungan itu viral hingga menuai banyak simpat dari publik. Alhasil, para pelaku perundungan dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Saat banyak orang memberikan simpati pada korban, salah seorang teman korban yang bernama Arin Febriana justru mengungkapkan hal yang mengejutkan. Ia mengatakan bahwa korban memang sejak awal sangat ingin masuk ke dalam geng tersebut dan tahu risiko yang harus ia hadapi untuk lolos menjadi anggota
"Korban memang mau masuk geng itu dan korban tahu risiko awalnya masuk geng itu pastinya ada ditatar," kata Arin Febriana, mengutip video YouTube CumiCumi, Kamis 22 Februari 2024.
Kejadian perundungan yang terekam di video itu terjadi pada 2 Februari 2024 lalu. Saat itu, korban memang sudah mengalami luka lebam hingga sundutan rokok di punggungnya namun ia enggan untuk melapor.
"Korban ditatar anggota GT dan disitu lebam-lebam ya. Mungkin sudah dapat sundutan rokok juga, tapi korban belum melaporkan," kata Arin Febriana.
Korban pun saat itu menganggap perundungan yang ia alami sebagai hal wajar karena itu lah syarat agar ia bisa masuk menjadi bagian dari geng tersebut.
Akhirnya, korban kembali dipanggil oleh para pelaku pada 13 Februari 2024 dengan janji sudah menjadi bagian dari geng tersebut. Korban datang ke Warung Ibu Gaul sekitar pukul 15.00 WIB.
Meski sudah dengan percaya diri akan menjadi bagian dari geng, nyatanya korban justru dirundung lagi secara fisik bahkan lebih parah dari yang sebelumnya.
"Makanya korban ditatar tanggal 2, korban menganggap sebagai hal yang wajar karena ini syarat sah masuk ke dalam geng," kata Arin.
"Korban ini seperti dijebak ya, ternyata pas di sana dia ditatar lagi, tapi jauh lebih parah karena penganiayaannya lebih parah," sambungnya.
Arin mengungkapkan bahwa jumlah pelaku perundungan itu sebenarnya lebih banyak dari pada yang dibicarakan oleh netizen. Mereka menganiaya korban dengan cara membakar lengan kiri korban, menyundut dengan rokok di pundak, hingga memukulinya.
"Pelaku sebenarnya banyak, tapi yang di-up di Twitter itu, yang ditulis di kertas, ada 8 orang, tapi sebenarnya lebih. Mungkin antara 12-14 orang yang terlibat," kata Arin.