Shandy Aulia Pilih Menyibukkan Diri dengan Cara Ini

Shandy Aulia
Sumber :
  • IG @shandyaulia

JAKARTA – Shandy Aulia menunjukkan bahwa dirinya tetap mampu mandiri meskipun kini telah bercerai dan tidak memiliki suami. Sejak pertengahan tahun lalu, setelah perpisahan dengan David, Shandy semakin fokus mengelola sejumlah lini bisnisnya.

Salah satu lini bisnis yang telah lama ditekuninya adalah bisnis pakaian yang diberi nama Shandy Aulia Collection (SAC). Scroll lebih lanjut ya.

Shandy memulai perjalanan bisnis ini sejak tahun 2006. Setelah aktif secara daring, Shandy memutuskan untuk membuka gerai fisik di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

"SAC ini sudah dari 2006 sebenarnya, terus berlanjut masuk ke penjualan online. Saya mau punya signature sendiri dan agar orang bisa lihat langsung. Ya ini bagian dari pengembangan bisnis juga," ujar Shandy Aulia.

"Saya juga pasti akan sering main ke sini. Jadi saya lebih dekat sama customer, bisa ketemu saya," sambungnya.

Mengakui kehidupan sebagai seorang yang hidup sendiri, Shandy menyatakan bahwa hal ini memudahkan dirinya dalam membagi waktu antara pekerjaan di dunia hiburan dan tanggung jawab sebagai ibu. Terutama, saat ini putri Shandy telah memasuki fase sekolah.

"Sekarang kegiatan anak sudah sekolah. Jadi dia sudah sibuk sekolah. Waktunya sudah lebih mudah untuk dibagi. Beda kalau masih ada (pasangan)" tuturnya.

Shandy Aulia

Photo :
  • IG @shandyaulia

Sebagai pemilik bisnis, Shandy mengungkapkan bahwa ia selalu ingin terlibat langsung hingga ke dalam detail-detail kecil. Ia bahkan tidak ragu untuk pergi sendiri dalam proses pembelian bahan-bahan untuk produknya.

"Setiap produk punya gaya dan desain. Memang tidak lepas dari kepribadian pemiliknya. Ini juga yang saya pakai sendiri. Saya hunting bahan, belanja bahan, semua dekorasi saya mau pastikan semua sesuai ekspektasi saya," tegasnya.

Shandy mengakui bahwa dalam dunia bisnis, tidak selalu semuanya berjalan lancar. Ia pernah mengalami tantangan dan kesulitan. Namun, Shandy bersyukur karena mendapatkan dukungan dari sejumlah rekan dan tim yang solid.

"Pasti sempat mengalami jatuh bangun. Apalagi bisnis konveksi ya. Itu tidak mudah. Dalam sebuah bisnis harus ada rekan dan saya bersyukur punya tim yang bagus,," pungkasnya.