Deretan Artis Korea Tersandung Kasus Hukum di 2023

Korea Selatan – Sepanjang tahun 2023 membawa gejolak dalam dunia hiburan Korea Selatan dengan sejumlah artis terkenal yang tersandung dalam berbagai kasus hukum. Mulai dari tuduhan narkoba hingga kasus mabuk saat sedang mengemudi. 

Siapa saja artis Korea yang tersandung kasus hukum di tahun 2023 ini? Mari kita temukan bersama bagaimana deretan artis Korea ini terjebak dalam kontroversi yang mencengangkan tersebut. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Belum lama ini, berita mengenai G-Dragon BIGBANG menghebohkan tak hanya publik Korea, tapi juga para penggemarnya di berbagai dunia, termasuk Indonesia. G-Dragon tersandung kasus penyalahgunaan narkoba yang diduga terkait dengan kasus Lee Sun Kyun, Namun, kini G-Dragon dinyatakan bebas dari tuduhan setelah hasil tes narkoba dinyatakan negatif yang membuktikan bahwa tuduhannya tidak beralasan.

Sebelum G-Dragon, aktor Lee Sun Kyun lebih dulu tersandung kasus narkoba. Artis Korea yang berperan dalam “Parasite” ini diduga menggunakan narkoba di tempat hiburan dewasa dan dihadapkan pada ancaman manajer dari tempat tersebut terkait uang narkoba. 

3. Yoo Ah In

Aktor Yoo Ah In diselidiki karena penggunaan ilegal narkoba, termasuk propofol, pada awal tahun 2023. Pada sidang penahanan pra-persidangan, Yoo Ah In dinyatakan positif menggunakan tujuh jenis narkoba lainnya, seperti kokain, ketamin, dan ganja.

4. Kim Sae Ron

Kim Sae Ron dihadapkan pada tuduhan melanggar Undang-Undang Lalu Lintas karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Pada sidang hukuman, ia didenda sejumlah sebesar $15.300 USD atau Rp227 juta dan memohon keringanan karena menjadi tulang punggung keluarga.

Ravi VIXX mengumumkan keluar dari acara variety show "2 Days & 1 Night" setelah mengakui memalsukan data kesehatan untuk menghindari tugas wajib militer. Meskipun ada surat perintah penangkapan awalnya, hakim mencabutnya setelah interogasi, mengingat kesulitan menentukan risiko melarikan diri atau menghancurkan barang bukti. Hakim menegaskan bahwa penyelidikan tanpa penahanan adalah standar, mengingat pengakuan tersangka dan stabilitas dalam tempat tinggal serta karier.