Chef Juna Ungkap Fakta Soal CV Kiki MCI yang Viral Sebagai Executive Chef
- Tangkapan layar
JAKARTA – Sosok runner up, ajang kontes memasak MasterChef Indonesia season 11, Kiki sempat menjadi perbincangan publik. Sempat mendapat sorotan setelah dinilai lebih pantas menjadi juara di ajang kontes memasak tersebut lantaran berbagai penilaian publik.
Mulai dari skill memasak, cita rasa makanan hingga manner dalam menyugugkan makanan ke juri. Namun saat banyaknya publik memberikan dukungan kepada Kiki, salah satu pengguna X sempat mempertanyakan tentang CV Kiki yang viral beberapa waktu lalu.
Dan mempertanyakan tentang penyaringan peserta ajang kompetisi tersebut. Dalam CV yang beredar di media sosial, tertulis Kiki sebagai seorang excecutive chef. Namun Kiki langsung membantahnya.
Ramainya terkait masalah CV ini juga membuat Chef Juna, salah satu chef dalam ajang itu angkat bicara. Dia mengungkap bahwa ketiga juri sama sekali tidak punya andil dalam proses seleksi peserta.
"Masyarakat tidak tahu, ketiga juri ini tidak punya andil saat audisi ketika datang ke galeri," kata dia seperti dilansir dari tayangan YouTune Ray Janson Radio.
Pria kelahiran Manado 1975 ini juga mengungkap bahwa CV tersebut ramai di media sosial. Dia mengaku bahwa dirinya sudah mengetahui masalah tersebut usai tayangan tersebut selesai.
"Permasalahan yang berkembang gue enggak tahu, yang diributin setelah final syuting, setelah tayang. Besoknya di grup WhatsAApp produksi MasterChef ada yanng 'lempar' CV-nya Kiki, ternyata dia ini," kata Chef Juna.
Saat itu, dirinya tak mempermasalahkan sama sekali mengenai CV tersebut. Namun sayangnya, CV tersebut ramai jadi bahasan beberapa hari setelah penayangan grand final ajang kompetisi memasak.
"Gue cuma yaudah lah, saya enggak tanggepin. Ternyata ribut lagi, gue enggak tahu lagi. Saya bilang sudah enggak malasah, enggak diperpanjang kok," katanya.
Di sisi lain, Juna pernah mengungkap bahwa tim produksi kompetisi memasak tersebut pernah 'kebobolan' dalam audisi peserta di season pertama. Untuk syarat mengikuti kompetisi tersebut, kata Juna haruslah orang yang amatir.
"Mereka (tim produksi) sempat kebobolan, di season 1 pernah ada yang sekolah tata boga, yasudah kejadian," ujarnya.
Namun setelah insiden itu dalam season berikutnya, peraturan diubah oleh tim produksi. Dimana peserta di season kelima yang bersekolah di tata boga dan yang pernah bekerja di restoran harus mengundurkan diri dari pekerjaan mereka ketika ingin mengikuti kompetisi memasak ini.
"Jadi aturannya pada saat mereka mendaftarkan diri mereka sudah tidak lagi kerja di situ (restoran). Saat mendaftar harus jujur, berhenti kerja," ujar dia.