Uut Permatasari Dibuat Menangis Suaminya di Awal Pernikahan

Pedangdut Uut Permatasari dengan pakaian sipil harian korps Bhayangkari
Sumber :
  • Instagram @uutpermatasari

JAKARTA – Uut Permatasari sempat menjadi sorotan publik mengungkap gaya hidupannya yang begitu sederhana meski nenikah dengan perwira polisi bernama AKBP Tri Goffarudin Pulungan. 

Saat ini, Uut Permatasari mengikuti sang suami menetap di Bali karena suaminya kini menjabat sebagai Kabag Binkar Ro SDM Polda Bali. Uut sempat mengungkap kehidupan sederhananya menjadi seorang ibu Bhayangkari saat pindah ke Bali di mana dia dan suami sempat tinggal di kos-kosan.

Pedangdut Uut Permatasari dengan pakaian seragam harian Bhayangkari

Photo :
  • Instagram @uutpermatasari

Saat itu, diungkap Uut Permatasari, kondisi asrama untuk anggota polisi sudah penuh. Suaminya yang ingin tinggal tak jauh dari tempat bekerjanya kemudian memilih untuk tinggal di kos-kosan dekat Polda Bali. 

Tampil di podcast milik Ashanty, pedangdut itu sempat mengungkap perilakunya terhadap suaminya ketika awal menikah.

"Kalau sudah menjadi istri itu sudah sah ya? Harus melayani lahir batin. Tapi aku masih semoyo sama suami saya, 'Ntar yah, boleh enggak ya, boleh yang'. Dari situ saya mulai panggil ‘yang’ sampai hari ini. 'Nanti yah yang, iya enggak apa-apa'. Dia Sabar," kata dia.

Uut juga kembali mengenang ketika awal menikah dengan suaminya. Saat itu, AKBP Tri Goffarudin sempat membuat Uut terharu lantaran memberikan semua gajinya untuk dia.

"Gaji pertama dikasih ke saya, saya nangis. Dikasih amplop cokelat, dikasih saya semua. Terus saya nangis, 'Ini apa?', 'Ini gaji mas, yah enggak besar sih', 'Ya alhamdulillah sih', kata saya gitu. Saya buka gajinya bareng-bareng. Kan ada gaji pokok, ada tunjangan 'Oh ternyata ada tunjangan ya', oh ternyata ini rasanya ya,"  ungkap Uut sambil menyeka air matanya.

Dia juga mengungkap bagaimana rasa cinta suaminya kepadanya. Uut mengungkap, suaminya sering menjenguknya sebanyak empat kali dalam sehari ketika bekerja.

"Saya enggak ada pembantu, enggak ada ART yang membantu saya. Jadi saya yang nyuci bajunya beliau, ngepel, nyetrika semua saya lakukan. Tapi cintanya suami saya lebih besar lagi, kayak saya ditengokin empat kali sehari. Pagi dikirimin nasi bungkus, jam 11 ditengokin, solat dzuhur di rumah, sore jam 3 ditengokin lagi, malem ditengokin lagi. Kalau belum pulang, 'mas belum pulang ya', pengantin baru," katanya.