Mirna Disebut Sering Konflik dengan Edi Darmawan, Pendeta Herman: Tapi Dia ...
- Instagram @made_s88
Jakarta – Kasus pembunuhan Mirna Salihin kembali menjadi sorotan publik dan terungkap berbagai fakta baru yang sebelumnya belum diketahui. Seperti yang diungkapkan oleh pendeta Herman Soegeng yang dikenal sebagai orang terdekat mendiang Mirna sejak 14 tahun lalu.
Ia muncul dengan memberikan kesaksian mengenai kehidupan pribadi Mirna Salihin dan sang ayah Edi Darmawan. Pendeta Herman Soegeng mengatakan bahwa Mirna dengan sang ayah memiliki banyak konflik pribadi. Namun, ia tetap menerima sang ayah.
"Dia itu tipe yang sayang sama mamanya. Cuman kalau sama papanya banyak konflik tapi dia udah bilang 'Biar gimana pun dia tetap papa saya'," kata pendeta meniru ucapan Mirna saat menjadi bintang tamu di YouTube Daniel Mananta.
"Tapi dia tetap minta saya mendoakan papanya. Bahkan pas papanya sempat sakit dia langsung contact saya bilang 'Ko, please pray for my dad. Papa lagi sakit di rumah sakit'. Dia selalu melakukan hal itu," lanjutnya.
Namun, Herman Soegeng tidak mau berbicara banyak detail mengenai hubungan Mirna Salihin dengan sang ayah Edi Darmawan. Namun, jika Mirna bertengkar dengan sang ayah, dia akan meminta untuk didoakan kepada Herman.
"Kalau dihitung dekat saya nggak bisa jawab. Kurang tahu tepatnya. Tapi, kalau ada masalah apapun dia bakal tetap minta saya doakan untuk papanya juga," tuturnya.
Selain itu, Mirna juga digambarkan sebagai sosok yang bisa menjadi perekat untuk keluarganya. Meski kerap bertengkar dengan Edi Darmawan, hubungan Mirna dan saudara kembarnya Sandy Salihin tetap berjalan dengan baik.
"Dia glue (perekat) keluarga," ujarnya.
"Ya sama kembarannya begitu ya namanya kembar jadi sering berantem. Tetap aja habis berantem, baikan, berantem lagi, dan baikan lagi," beber Herman Soegeng.
Selain itu, pendeta Herman Soegeng juga menjadi salah satu sosok yang penting dalam pernikahan Mirna dan Arief Soemarko. Herman Soegeng mengatakan bahwa Mirna secara khusus memintanya untuk membantu pernikahan dengan Arief.