Cerita Dimas Seto dan Dhini Aminarti Asuh 46 Anak

Dimas Seto dan Dhini Aminarti
Sumber :
  • IG @dimasseto_1

JAKARTA – Pasangan selebriti Dimas Seto dan Dhini Aminarti sampai saat ini masih menanti diberikan momongan dari pernikahan yang berusia 13 tahun. Seperti diketahui, sejak menikah pada 2009, pasangan tersebut masih belum dikaruniai seorang anak. 

Akan tetapi rumah tangga Dimas dan Dhini nampaknya tetap harmonis bahkan jauh dari pemberitaan miring.

Baru-baru ini, Dimas Seto dan Dhini Aminarti mengungkapkan rasa syukurnya karena meskipun tidak punya seorang anak kandung tetapi mereka memiliki sekitar 46 anak asuh di pondok pesantren yang dibina. Dimas Seto yakin Allah SWT punya rencana yang jauh lebih baik untuknya dan sang istri.

"Qadarullah kami sampai saat ini belum diberikan keturunan, ternyata dititipkan bukan hanya satu dua anak, tapi dititipkan 46 orang anak," kata Dimas Seto dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network, Jumat 6 Oktober 2023.

"Ya kalau dipikir ternyata ada pesan di balik ini semua yang memang anak-anak ini kita kondisikan layaknya anak kita," lanjutnya.

Di pesantren yang dikelolanya, Dimas Seto dan Dhini Aminarti menganggap semua anak seperti anak mereka sendiri. Mereka menjaga dan merawat mereka dengan sepenuh hati.

Namun, tentunya itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi anak-anak di pesantren itu sudah cukup besar yakni berusia 18 sampai 22 tahun. Perlu adaptasi lebih untuk mendekati mereka terutama saat pertama kali mereka masuk ke pesantren.

Dhini Aminarti dan Dimas Seto shalat bersama

Photo :
  • Instragram

Bagi Dhini Aminarti, setiap anak yang diasuhnya itu punya sifat hingga latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga ia perlu berusaha lebih untuk mengambil hati mereka.

"Mengurus anak-anak yang mereka bukan anak kandung kita kan effort-nya lumayan," ujar Dhini. 

"Apalagi ketemunya umur 18 tahun dengan segala sikap, perilaku, karakter, latar belakang yang beda-beda, effortnya cukup besar sekali, MasyaAllah," sambungnya. 

Dimas Seto dan Dhini Aminarti pun berkomitmen untuk mengasuh santrinya dengan sepenuh hati. Hal itu tidak dianggap sebagai pekerjaan untuk mengisi waktu luang saja tetapi juga menjadi kewajiban bagi mereka.

Dimas Seto dan Dhini Aminarti juga menghargai setiap perbuatan anak-anak asuhnya. Mereka tidak hanya memberikan nasihat lewat ucapan tetapi lewat perilaku juga.

"Kan kita ngga tahu masa lalu mereka, apa yang mereka lewati, kita kasih perhatian enggak selalu dengan lisan tapi dengan perilaku kita," kata Dimas.

"Akhirnya mereka ngerasa 'kok ada orang mau ngurusin gue yang bukan siapa-siapa'. Akhirnya tumbuh lah rasa respek, bukan hanya sebagai orang yang mengasuh di pondok itu, kekeluargaan," imbuh Dimas.