Pilu, Simon Cowell Akui Depresi dan Terapi Kesehatan Mental Gegara Sakit Ini

Simon Cowell.
Sumber :
  • Instagram @simoncowell

VIVA Showbiz – Simon Cowell berharap dia tidak menunggu terlalu lama dalam hidupnya untuk mencoba terapi kesehatan mental untuk pertama kalinya. Rupanya, pria yang identik dengan cara bicara yang ceplas ceplos ini memiliki penyakit yang membuatnya sempat depresi.

COVID adalah katalis sebenarnya,” kata pencipta America's Got Talent, dalam episode pertama podcast The Mirror's Men in Mind, yang diproduksi bekerja sama dengan Mind Health Mental, dikutip laman People.

Pria berusia 63 tahun ini mengaku depresi selama bertahun-tahun dan sempat menyalahkan karakternya yang nyablak itu. Akan tetapi, ia perlahan menyadari kondisi itu sehingga Simon pun menyebut peran penting dari terapi kesehatan mental.

“Saya menderita depresi selama bertahun-tahun... tapi itu hanya sesuatu yang saya pikirkan, 'Itulah karakter saya. Saya turun, dan itu adalah sesuatu yang Anda hadapi. Saya berharap saya melakukan ini 10 atau 20 tahun yang lalu...seperti beban yang terangkat dari pundak saya," imbuhnya.

Selain itu, Sang maestro musik menggambarkan perasaannya yang selalu cemas selama pandemi COVID-19. Kecemasan itu dirasa begitu berlebihan sehingga membuatnya depresi tanpa disadari.

"Pada tahap yang sangat, sangat, sangat awal, beberapa teman saya menjadi sangat sakit [karena COVID] dan saya berbicara tentang penyakit yang sangat parah,” kenangnya.

"Jadi, saya berpikir, 'Ya Tuhan, jika saya tertular ini, mungkin hal yang sama akan terjadi pada saya, Eric dan Lauren'," katanya, mengacu pada putranya yang berusia 9 tahun, Eric, dan tunangannya Lauren Silverman.

Aliran berita yang terus-menerus hanya memperburuk keadaan menurut Simon Cowell. Meskipun saat itu Simon Cowell akhirnya tertular COVID selama periode mimpi buruk ini, ternyata kasusnya relatif ringan. 

“Saya tidak tahu apa yang benar atau tidak, saya hanya tidak tahu apa-apa selain saya takut untuk mengetahuinya. Hanya ketakutan.”

Namun, ketika dunia mulai terbuka kembali, dia mulai mencari cara untuk meningkatkan kesehatan mentalnya. Ia pun sadar bahwa memahami kesehatan mental perlu dijalani agar tidak menganggu aktivitas kedepannya.

“Ini memberi saya waktu untuk merenungkan hal-hal dengan cara yang belum pernah saya lakukan sebelumnya,” kata Cowell.

"Dan ketika segalanya mulai sedikit tenang, dan rasanya seperti sekarang, saya harus pergi dari sana, kembali ke dunia nyata. Bagaimana perasaan saya tentang hal itu? Dan saat itulah seluruh gagasan tentang — saya mulai mendengar lebih banyak orang berbicara tentang kesehatan mental," imbuhnya.

Mengikuti saran dari teman-temannya yang mengaku mendapat manfaat dari terapi, Cowell, yang menggambarkan dirinya sebagai orang yang pada dasarnya ingin tahu. Selain itu, ia mengatakan bahwa mulai membaca tentang topik kesehatan mental.

"Dan saat itulah saya berpikir, Anda tahu, saya sudah menjaga tubuh saya, Anda tahu, melalui diet, olahraga, apa pun, selama bertahun-tahun, tapi apa yang telah saya lakukan terhadap otak dan pikiran saya dan semua itu? hal semacam itu? Dan jawabannya adalah tidak ada apa-apa. Dan sekaranglah waktunya untuk melakukannya. Jadi hampir seperti kepala saya pergi ke gym,” jelasnya.

Simon Cowell ingat bahwa ketika dia tumbuh besar di Inggris dan menonton drama Amerika, dia memperhatikan bagaimana karakter sering kali berbicara tentang pergi ke terapi. Pada saat itu dia merasa hal itu dramatis dan berlebihan. Ia mengakui bahwa sebagai orang Inggris, dia tidak bisa memahaminya.

"Saya tidak pernah menganggap serius [gagasan terapi], jujur saja," kata Cowell. “Seperti yang saya katakan, setelah melalui sesuatu yang cukup traumatis [di masa COVID], saya menyadarinya, dan seperti yang saya katakan, saya memiliki teman baik yang sangat terbuka tentang hal itu.”

Ketika diskusi seputar kesehatan mental menjadi bagian dari percakapan sehari-hari, konsep refleksi diri mulai masuk akal bagi Cowell. Meski, Simon Cowell mencatat betapa malunya perasaannya selama sesi pertama dengan seorang terapis.

"Saya duduk dengan sangat malu dan berkata, 'Dengar, saya tidak tahu harus mulai dari mana'. Dan dalam waktu sekitar 20 menit, rasanya seolah-olah saya sudah mengenal [terapis] selama 10, 20 tahun, dia membuat saya sangat nyaman, dan Anda menyadari bahwa Anda sedang berbicara dengan seorang profesional, dan mereka tidak melakukannya, menilaimu, mereka mendengarkanmu," kata dia

Setelah sesi reguler, Cowell memproses masalah kesehatan mental yang dirasa membantunya lebih baik. Ia pun menyadari cara membantu kesehatan mental juga dilakukan dengan mendukung orang lain di sekitarnya.

Simon lantas menyadari efek super positif dari terapi dalam hidupnya. Terapi ini menginspirasinya untuk melarang stafnya membagikan rating TV untuk acara TV terbesarnya, sesuatu yang menurutnya terlalu dia fokuskan di masa lalu.

"Rasanya seperti beban besar yang terangkat dari pundak saya. Sekarang saya senang membicarakannya untuk menyemangati orang lain juga," tandasnya.