Sukses di America's Got Talent, Putri Ariani Cerita Pernah Dianggap Sebelah Mata
- Tangkapan layar Youtube
JAKARTA – Putri Ariani saat ini tengah menyedot perhatian masyarakat luas karena keberhasilannya meraih golden buzzer dalam ajang pencarian bakat bergengsi dunia, America's Got Talent atau AGT. Putri tampil memukau dalam acara yang diselenggarakan di Amerika tersebut.
Dalam ajang pencarian bakat itu, Putri berhasil meraih golden buzzer setelah menyanyikan lagu miliknya sendiri. Penampilan Putri memikat hati dewan juri yakni Simon Cowell, Heidi Klum, Howie Mandel dan Sofia Vergara. Juri dan para penonton memberi standing ovation kepada Putri usai bernyanyi. Scroll lebih lanjut ya.
Salah satu juri, Simon langsung memberi Golden Buzzer, yang artinya ia memilih Putri Ariani untuk maju ke babak live show America's Got Talent tanpa harus audisi lanjutan. Sebelumnya, Simon meminta Putri membawakan lagu lain. Dua lagu yang dibawakan Putri sukses memukau para penonton.
Keberhasilan Putri tidak didapat dengan cara instan, ia pernah mengalami fase naik turun di sepanjang kariernya. Putri Ariani mengaku pernah mendapat diskriminasi dan dianggap sebelah mata ketika masih kecil sebagai tunanetra.
Saat itu, Putri pernah mengikuti lomba nyanyi namun tidak dianggap. Usai mendapat perlakuan seperti itu, Putri bertekad ingin masuk televisi dan bisa membuktikan bahwa dirinya bisa.
"Pernah, ikut lomba waktu masih kecil dari 12 peserta, Putri nggak dianggap sendiri. Cuma nyanyi doang, nggak dianggap. Dari situ Putri pingin buktikan Putri bisa masuk TV dan buktikan ke mereka Putri bisa," ujar Putri Ariani kepada awak media.
Keinginan Putri akhirnya terwujud, ia sempat mengikuti ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi pada tahun 2014 lalu. Tidak main-main, Putri keluar sebagai juara dalam ajang tersebut. Selain itu, Putri juga pernah mengikuti ajang pencarian bakat lain pada tahun 2017.
Putri memiliki tekad kuat untuk menaikan derajat orang-orang yang menyandang difabel. Putri berharap, tidak ada lagi orang yang meremehkan difabel, karena orang-orang difabel juga bisa berkarya dan bersinar.
"Jangan pernah malu jadi difabel, terus kalau yang punya temen difabel jangan malu punya temen difabel, jangan dicuekin jangan diremehkan para kaum difabel. Difabel ini bisa berkarya bisa bersinar," kata Putri.
"Saya ingin semua orang menghargai difabel, jangan diremehkan. Saya berharap tidak ada diskriminasi lagi," tambahnya.