Dekati Jin BTS dan Kabur dari Pangkalan, Seorang Perawat Militer Bakal Ditindak Tegas

VIVA Showbiz – Seorang petugas medis wanita dari divisi ke-28 militer menghadapi tindakan disipliner setelah mencoba memvaksinasi Jin BTS sambil mendekatinya.

Menurut informasi yang dirilis pada 18 Mei, Letnan A (20 tahun, petugas medis wanita) dari Divisi 28 mengendarai mobilnya dari Unit C yang terletak di kota B, provinsi Gyeonggi selama sekitar 30 menit, untuk mengunjungi pusat pelatihan pemula (Yeoncheon- gun) dari Divisi 5, tempat Jin BTS bertugas.

Letnan A kemudian mencoba mendekati Jin BTS dengan memanfaatkan hubungan pribadinya yang dekat dengan Perawat D dari unit keperawatan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dari sekitar pukul 13.30 hingga 15.30 hari itu, A mulai memberikan dosis kedua vaksin demam berdarah kepada Jin di ruang medis pusat pelatihan pemula Divisi 5.

Ketika A kembali ke unit tempat dia bekerja dan mengenang saat itu, dia memberi tahu orang lain bahwa Jin sepertinya sakit parah. Setelah kasus ini terungkap, diketahui A tidak melapor kepada atasannya dan kabur dari tempat kerjanya.

Menurut Pasal 79 KUHP Militer, perbuatan ini diancam dengan pidana penjara atau hukuman percobaan di bawah satu tahun. A juga diduga menyelundupkan Tylenol dalam jumlah besar ke pusat pelatihan rookie Divisi 5.

Menurut informan, mereka mendengar Letnan A berbicara di telepon dengan Perawat D.

Setelah mendengar bahwa Divisi 5 kekurangan beberapa jenis obat, dia berjanji akan memberi mereka Tylenol (obat penghilang rasa sakit, penurun panas) dalam jumlah besar dari Divisi 28. Jika kesalahan A benar, seluruh unitnya harus menghadapi kritik keras.

“Orang ini berpura-pura melaporkan kepada manajer personalia bahwa dia akan pergi ke Divisi 5 tetapi sebenarnya tidak meminta izin. Keserakahan dan keuntungan pribadi memenuhi pikirannya, membuatnya tidak lagi berpikir jernih," kata seorang informan mengkritik Letnan A, mengutip KBIZoom, Jumat 19 Mei 2023.

Keberangkatan tidak sah ini sebelumnya diajukan melalui pengaduan perdata. Saat itu, Divisi 28 dan Divisi 5, serta Korps 5 melakukan penyelidikan bersama. Namun, hingga saat ini, militer tidak mengambil tindakan terhadap Letnan A.

“Divisi 5 bahkan menjatuhkan hukuman jika seseorang menginginkan tanda tangan Jin. Tindakan melarikan diri dari tempat kerja ini perlu dihukum berat," katanya.

Kemudian, E yang diberhentikan sebagai letnan juga mengkritik bahwa perilaku tersebut sepatutnya dihukum berat karena seorang pejabat justru memberikan contoh yang buruk kepada tentaranya.

"Adalah salah jika seorang pejabat yang mematuhi hukum dan peraturan dan memberi contoh bagi tentara untuk meninggalkan tempat kerja sendiri," kata informan E.

Tidak hanya di kalangan militer tetapi juga dari luar, ada pandangan negatif yang menimbulkan kecurigaan bahwa militer sengaja menutupi kasus ini.

Letnan Kolonel Seo Jung Hoon, Kepala Staf Divisi 28, berkata bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan. 

“Kami telah mengkonfirmasi beberapa dugaan melalui penyelidikan, tidak ada kemungkinan bagi kami untuk menutupi masalah ini. Kami sedang melakukan penyelidikan di Kementerian Kehakiman (setelah penyelidikan militer) dan akan menerapkan tindakan disipliner berdasarkan hukum," kata Letnan Kolonel Seo Jung Hoon.