Tompi Ogah Terjun ke Politik karena Biaya Mahal Kampanye: Gue Gak Sanggup

Tompi.
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi.

VIVA Showbiz – Penyanyi Tompi mengaku bahwa di tahun 2024 sudah menerima sejumlah tawaran ke ranah politik dari partai yang ada di Indonesia. Kendati demikian, Tompi memiliki jawaban tersendiri mengenai tawaran politik yang sudah ramai dihiasi para artis dan musisi Ibu Kota Jakarta.

Jawaban cerdas Tompi mengenai ranah politik yang sempat ditawari padanya dibeberkan saat tampil di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat. Tompi secara spontan menjawab singkat pertanyaan dari presenter Danang yang menyindir mengenai 'tahun 2024'.

Tompi

Photo :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id

"2024 siap?" tanya Danang.

"Gue nggak masuk (politik)," jawab pemilik nama lengkap Teuku Adifitrian itu, Jumat 12 Mei 2023.

Diakui produser film berusia 44 tahun ini, beberapa partai tentu sudah melakukan PDKT padanya selayaknya pada rekan-rekan musisi dan artis lain. Namun, Tompi enggan membeberkan lebih detail partai yang mendekati dan memintanya ikut bergabung.

"Ada beberapa partai dekati saya terus terang. Minta gue masuk. Ada lah," terang penulis lagu asal Aceh ini.

Tompi lantas memberi jawaban bijak nan cerdas mengenai profesinya kelak bila memang harus menjadi politikus. Pekerjaannya sebagai tenaga medis yang ditempuhnya dengan penuh kerja keras dan berbagai upaya, diakui Tompi, tidak akan bisa dengan semudah itu melepasnya

"Pertanyaan saya cuma satu, siapa yang bayarin kampanye, (katanya) dari duit sendiri. Kalau gitu saya mundur. Pasti nggak murah. Kalau harus berhenti kerja sebagai dokter dan masuk politik dan keluarin duit sekian banyak, pasti akan mikir seberapa banyak biar kembali. Gue nggak sanggup," jelas Tompi.

Tompi.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman (Bandung)

Bahkan, pelantun Menghujam Jantungku itu membeberkan bahwa uang yang digelontorkannya untuk kampanye berjumlah sangat besar. Tompi pun berseloroh bahwa uang yang dikeluarkan sebesar itu akan membuatnya tergiur mengembalikan ke kantong pribadi dengan cara yang kurang baik.

"Buat yang udah masuk ke sana, jaga kemurnian niat. Gue nggak sanggup. Pasti gue nyolong ntar. Makanya gue nggak maju (politik)," tandasnya.

Dijelaskan Tompi, masuk jurusan kedokteran sebenarnya impian dan permintaan sang ibu. Tompi sendiri memiliki mimpi untuk jadi seniman sejak dulu namun sayang, tak ada dukungan dari siapa pun di masanya saat itu.

"Alhamdulillah jadi dokter beneran. Awal-awal struggling (berusaha keras) karena harus menyesuaikan. Saya suka musik ternyata nggak mesti jadi seniman," bebernya.

"Akhirnya nemu passion-nya, dari situ hidup berkecukupan dan bisa melakukan seni. Bukan berarti nggak boleh jadi pure seniman. Tapi seniman belum dapat tempat di pemerintah di jaman gue," tandasnya.