Bahas Sisi Lain Lapas, Uya Kuya dan Tio Pakusadewo Dihubungi Para Petinggi Negeri
- Tangkapan Layar
VIVA Showbiz – Uya Kuya belum lama ini membuat konten YouTube bersama Tio Pakusadewo tentang sisi lain Lapas yang tidak banyak diketahui orang. Tio Pakusadewo menceritakan pengalamannya selama 2 tahun mendekam di balik jeruji besi. Ia ditahan akibat kasus penyalahgunaan narkoba pada 2021 lalu.
Dalam ceritanya, Tio Pakusadewo mengungkapkan ada banyak hal kurang benar yang terjadi di tempat ia ditahan itu. Mulai dari kualitas makanan yang tidak layak, sel tikus, kondisi air dan lingkungan yang buruk, hingga peredaran narkoba secara diam-diam di antara para tahanan. Bahkan, Tio mengaku pernah membeli narkoba di dalam penjara. Scroll selanjutnya.
Akibat kontennya itu, Uya Kuya dihubungi oleh belasan sosok petinggi negeri ini. Tanpa menyebutkan nama maupun ciri-cirinya, Uya Kuya mengungkapkan bahwa beberapa dari mereka meminta sang YouTuber menghapus konten tersebut dengan alasan demi kebaikan untuk bersama.
"Yang kemarin ini saya itungin selama tiga hari ada 19 orang penting di negeri ini yang hubungi saya," kata Uya, mengutip tayangan YouTube, Sabtu 6 Mei 2023.
"Buat ajak ngobrol, tapi ada juga yang nyuruh take down, ada juga yang ngobrol tapi dia bilang enggak usah di take down karena ini buat kebaikan. Ada juga yang saya disuruh minta maaf. Saya bilang, minta maaf sama siapa, saya ngga mau," lanjutnya.
Bukan hanya Uya Kuya yang menjdi sasaran beberapa oknum, Tio Pakusadewo rupanya mengalami kejadian yang sama. Ia mendapatkan banyak protes karena pengakuannya di podcast tersebut. Akan tetapi, Tio tidak merasa bersalah dengan apa yang diutarakan.
"Ada beberapa orang yang mencoba untuk ngajak ngobrol mengenai hal ini, tapi saya pikir untuk apa," kata Tio Pakusadewo.
Tio Pakusadewo merasa apa yang diungkapkan dalam podcast tersebut masih dalam batas wajar. Ia juga tidak berniat untuk menjatuhkan instansi tertentu. Tio bercerita semata-mata untuk membagikan pengalamannya selama hidup di penjara.
"Saya kan sebetulnya sama Uya hanya sharing, bercerita pengalaman saya di dalam (penjara)," ujar Tio.
"Bukan bertujuan menghantam sebuah institusi atau menunjuk beberapa orang yang harus bertanggung jawab terhadap itu, ngga. Kalaupun ada, itu oknum kan," sambungnya.
Meski telah mendapatkan protes dari beberapa pihak, Uya Kuya masih mempertahankan konten tersebut di kanal YouTubenya. Bagi Uya, apabila ia menghapus konten tersebut dan memilih bungkam, maka instansi yang bersangkutan tidak punya kesempatan untuk intropeksi diri.
"Kalau kita ngga posting, nanti ngga bisa jadi bahan masukan buat instansi terkait untuk bersih-bersih," ucap Uya Kuya.