Tentang Orang Ketiga yang Selalu Dianggap Salah, Begini Kata Mayangsari

Mayangsari
Sumber :
  • IG @mayangsari_official

VIVA Showbiz – Kisah asmara antara Mayangsari, Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina Kamil sempat menjadi sorotan publik. Kisah asmara diantara ketiganya itu bahkan sempat menggemparkan publik di tahun 2000an lalu setelah aksi Halimah, bersama anak-anaknya serta 4 orang pengawal mendatangi rumah penyanyi lawas yang kabarnya telah dinikahi secara siri Bambang. Padahal saat itu, Halimah masih berstatus sebagai istri Bambang.

Setelah kabar itu muncul dan ramai, publik ramai-ramai menghujat Mayangsari lantaran dinilai sebagai perusak rumah tangga orang. Bahkan predikat pelakor senior pun melekat padanya hingga saat ini. Scroll lebih lanjut ya.

Meski sudah belasan tahun berlalu, Mayangsari mengaku tak ambil pusing dengan kritikan yang dilontarkan kepadanya dari masyarakat Tanah Air. Dalam bincangnya bersama Maia Estianty, Mayangsari juga menyinggung bahwa mereka yang menghujatnya sebagai sosok pelakor tidak tahu cerita yang sebenarnya. 

"Kalau seumpama yang selalu dianggap bahwa yang salah adalah orang ketiga, hello pernahkah yang dilihat, kenapa yang ini bisa jadi ke sini, yang ini tau ke sini, lo tau kekurangan lo apa, pernah enggak lo introspeksi diri, itu sebetulnya, fairnya," ujar Mayangsari.

Mayangsari juga heran mengapa orang selalu melihat bahwa hanya dirinya sosok seperti itu. Padahal masih banyak diluar sana yang kisah percintaannya mirip dengannya.

"Tapi kan kalau untuk aku ya dunia seperti itu selalu yang dilihat sekarang aku heran sampai detik ini seolah-olah aku orang pertama di dunia ini yang menjalani hal seperti ini," kata Mayangsari.

Mayangsari

Photo :
  • IG @mayangsari_official

Mayasari juga tak menyoal predikat pelakor senior yang dilekatkan masyarakat untuknya. 

"(Pelakor) senior bangga? ya terserah ajalah aku enggak pernah mikirin bangga," ucap Mayangsari.

Mayangsari juga mengungkap akan percuma jika berbicara di hadapan publik. Sebab ketika dia bicara yang sebenarnya akan dianggap sebagai bentuk pembelaan.

"Aku mau bilang gini, apapun yang aku lakukan pasti dilihatnya dari sudut yang negatif. Padahal suatu hubungan itu tidak terjadi kalau enggak ada yang memulai," kata Mayangsari.