Selain Pernah Sibuk di Meja Judi, Masa Lalu Ustaz Dennis Lim Ternyata Suka Ngebully
- YouTube Daniel Mananta Network
VIVA Showbiz – Koh Dennis Lim atau akrab disapa Ustaz Dennis Lim, kini berbagi kisah kembali soal masa lalunya. Kini ia berbagai kisah dengan Daniel Mananta.
Ia mengaku, takdirnya sebagai orang yang terlahir di keluarga Tionghoa adalah takdir yang tidak bisa dipilih. Diketahui bahwa ayahnya adalah seorang Tionghoa.
Ustaz Dennis Lim mengatakan, jika ia besar di Kota Bogor. Sejak sekolah TK sampai SMA, ia di sekolahkan di sekolah Katolik. Setelah lulus SMA tahun 2009, ia melanjutkan pendidikan di Bandung dan lulus tahun 2012.
Dennis Lim merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Sejak kecil ia tinggal bersama neneknya yang menganut agama Budha. Ia pun pernah merasakan makan daging babi, dimana untuk umat muslim itu adalah makanan haram.
Ayahnya seorang Tionghoa, dan sang ibu orang Indonesia asli yang menganut agama islam. Ayahnya pun akhirnya jadi mualaf ketika menikah dengan ibunya.
Bisa dipastikan bahwa Dennis Lim sejak kecil terlahir sebagai islam, hanya saja belum menjalankan layaknya seorang muslim seperti sholat lima waktu dan sebagainya kala itu.
Suka nge-bully saat kecil
Soal pendidikan, mengapa bukan sekolah di sekolah umum malah sekolah Katolik? Sebab, menurut orangtuanya sekolahnya itu adalah sekolah yang bagus untuk di daerah Bogor. Juga karena ada rusuh 98 waktu itu.
Ternyata Dennis Lim ini saat kecil orangnya bandel. Bahkan, ia sering ngebully orang. Hal itu karena mungkin karena faktor kehidupannya cukup sehingga sering menghambur-hamburkan uang dan bertingkah angkuh. Dan pada saat itu ia juga belum mengerti benda berharga dan lain sebagainya.
“Bandel. Malah kayaknya ngebully orang. Cuman mungkin backgroundnya karena bokap salah satu yang dijalani juga sebagai bandar judi. Dari situ, duit itu ngalir seperti air tanpa masalah. Pengen punya apa dibeliin. Tapi masalahnya dulu belum ngerti benda,” kata Dennis Lim, dikutip VIVA dari tayangan YouTube Daniel Mananta Network Rabu, 29 Maret 2023.
Diberi cobaan
Hidup bergelimang harta nampaknya tak menjamin kebahagiaan, menurutnya. Ia pun mulai merasakan susahnya hidup ketika keluarganya diberi cobaan, di mana bisnis judi ayahnya bangkrut. Selain itu, permasalahan juga menjadi faktor lain hidupnya tidak bahagia.
“Efeknya mulai terasa mungkin karena usahanya (Ayah) Allah gak ridho dengan cara seperti itu, pasti ada masalah rumah tangga,” terangnya.
“Kadang ada pertengkaran, di mana itu wajar sebetulnya di setiap keluarga. Tapi mulai nyadarin bahwa kata orang yang di idam-idamkan harta segitu banyak, gak ngejamin kebahagiaan juga,” imbuhnya.