Sebelum Ditangkap, Rumah Peraih Oscar Asal Iran Taraneh Alidoosti Digeledah
- Arab News
VIVA Showbiz – Taraneh Alidoosti, salah satu aktris paling terkenal di negara Iran, telah ditahan oleh pasukan keamanan di Teheran beberapa hari setelah dia mengkritik penggunaan hukuman mati oleh negara terhadap para pengunjuk rasa atau demonstran.
Alidoosti sebelumnya memposting foto dirinya di halaman Instagram-nya di mana dia tidak mengenakan jilbab dan memegang selembar kertas bertuliskan "wanita, kehidupan, kebebasan”, slogan yang dibuat untuk merangkum perjuangan melawan rezim Iran saat ini.
Ia dianggap sebagai salah satu aktris Iran paling berpengaruh di generasinya, dan penangkapannya adalah tanda bahwa negara ingin menindak selebritas, artis, dan tokoh olahraga yang telah menggunakan platform mereka untuk menantang rezim.
Melansir The Guardian, 18 Desember 2022, tidak diketahui departemen layanan keamanan Iran mana yang membawanya dari rumahnya, tetapi kantor kejaksaan Teheran menuduh Alidoosti gagal memberikan dokumentasi untuk membenarkan pernyataan provokatifnya. Berita penangkapannya disampaikan oleh Samia Mirshamsi, seorang sutradara film.
Mirshamsi mengatakan rumah Alidoosti telah digeledah dan tidak diketahui keberadaannya. Belakangan, kantor berita yudisial Mizan mengonfirmasi penangkapan Alidoosti, mengatakan kasusnya sedang diselidiki lebih lanjut.
Alidoosti telah mendapat banyak penghargaan dalam kariernya, terutama ketika film The Salesman, yang dibintanginya memenangkan Oscar untuk film asing terbaik pada tahun 2016.
Kantor berita Tasnim, yang dekat dengan Pengawal Revolusi Islam, mengatakan dia ditangkap karena keputusannya untuk menerbitkan konten palsu dan menyimpang yang memicu kerusuhan dan mendukung gerakan anti-Iran.
Foto Alidoosti tanpa hijab tersebut telah disukai lebih dari 1 juta kali. Tampaknya akun Instagram-nya, yang memiliki lebih dari 8 juta pengikut, telah ditutup.
Dalam postingan Instagram terakhirnya, sang aktris menuliskan: “Namanya adalah Mohsen Shekari. Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan, adalah aib bagi umat manusia.”
Shekari dieksekusi pada 8 Desember setelah didakwa oleh pengadilan Iran memblokir jalan di Teheran dan melukai seorang anggota pasukan keamanan negara itu dengan parang.
Ayah Alidoosti, Hamid Alidoosti, pernah bermain sepak bola untuk tim nasional Iran dan merupakan orang Iran pertama yang bermain untuk tim asing.
Lancar berbahasa Jerman dan Inggris, Alidoosti juga menerjemahkan buku-buku karya Alice Munro dan Nicole Krauss dari bahasa Inggris ke bahasa Persia.
Dia telah bersumpah untuk tidak meninggalkan Iran, menulis, “Saya tidak memiliki paspor atau tempat tinggal di mana pun kecuali Iran. Saya akan tinggal dan menatap mata Anda seperti semua orang normal ini ketika saya berteriak untuk hak saya," ujarnya berunjuk rasa.
Menurut laporan terbaru dari Organisasi Hak Asasi Manusia Iran, yang diterbitkan pada hari Sabtu, setidaknya 469 orang, termasuk 63 anak-anak dan 32 wanita, telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan penegak hukum Republik Islam sejak dimulainya protes nasional.