Chris Hemsworth Ungkap Punya Kecenderungan Genetik Alzheimer

Chris Hemsworth.
Sumber :
  • ImDb.

VIVA Showbiz – Chris Hemsworth mengetahui dirinya memiliki kecenderungan genetik penyakit Alzheimer saat sedang syuting film Limitless. Aktor superhero Marvel ini membeberkannya dalam sebuah wawancara bersama Vanity Fair yang terbit pada 17 November 2022. 

Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan menurunnya daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. 

“Sebagian besar dari kita suka menghindari pembicaraan tentang kematian. Kemudian tiba-tiba diberitahu bahwa beberapa indikator besar benar-benar mengarah ke sana, kenyataanya akan terjadi. Kematianmu sendiri,” katanya seperti yang dikutip dari Page Six. 

Chris Hemsworth

Photo :
  • instagram.com/chrishemsworth

Kakak dari Liam Hemsworth ini berasal dari Australia di mana memiliki dua salinan gen APOE4. Kendati demikian, ia delapan hingga sepuluh kali lebih mungkin melawan penyakit progresif yang ditandai dengan memburuknya keadaan mental. 

Chris bersama dengan hanya dua sampai tiga persen populasi memiliki salinan gen dari kedua orang tuanya. Ia mengingat bahwa kakeknya didiagnosis menderita Alzheimer dan sering mengucapkan campuran kosa kata Bahasa Inggris, Belanda, dan kata-kata baru lainnya. 

“Aku merasa ingatanku semakin buruk. Ini adalah efek placebo atau benar-benar terjadi…itu alasanku sekarang,” tutur Chris.

Sekarang Chris mengaku pemilih dalam mengambil pekerjaan. Ia ingin lebih sering menghabiskan waktu bersama sang istri Elsa Pataky dan ketiga anaknya bernama India, Sasha, dan Tristan. 

Pria berusia 39 tahun ini mengambil tindakan pencegahan terhadap demensia. 

“Aku merasa bersyukur karena memiliki media untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dan mencegah hal-hal terjadi. Manfaat dari langkah-langkah pencegahan memengaruhi sisa hidup,” ucap Chris. 

Ia melanjutkan, “ketika kalian mempunyai kecenderungan untuk…apapun. Semuanya tentang manajemen tidur, manajemen stres, nutrisi, kebugaran. Itu semua adalah cara yang sama perlu diterapkan secara konsisten.”

Dengan membagi kisahnya, Chris berhadap dapat menginspirasi orang lain supaya menjaga diri sendiri dengan lebih baik. Ia menambahkan bahwa niatnya bukan memanipulasi dan mendramatisir berita sebagai tipuan untuk meraih empati atau lainnya semata-mata karena hiburan.

“Berbicara tentang kesehatan dan kesejahteraan jauh lebih dapat diterima secara luas daripada ketika aku masih remaja. Ada lebih banyak sains dan kesadaran akan hal itu,” pungkas Chris.