Jadi Dosen, Prilly Latuconsina Curhat Bolak-balik ke Yogyakarta demi Ngajar

Prilly Latuconsina menjadi dosen praktisi di UGM
Sumber :
  • tangkapan layar instagram

VIVA Showbiz – Aktris Prilly Latuconsina saat ini memiliki kesibukan baru, selain aktivitas utamanya yakni sebagai seorang aktris. Kini, Prilly telah menjadi dosen praktis di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta

Saat ditemui awak media, Prilly bercerita mengenai kesibukan barunya itu. Ia mengaku sangat menikmati saat menjadi dosen. Prilly merasa mendapat banyak waktu untuk ikut belajar kembali. Sebagai dosen, Prilly bukan hanya mengajar mahasiswa, tapi juga jadi ikut belajar khususnya pada saat membuat materi ajar.

“Perubahannya apa ya, lebih asik saja sih, lebih banyak waktu untuk belajar lagi karena menjadi dosen bukan cuma mengajar ya, tetapi kita belajar juga karena, kan bikin materinya sendiri. Ketika bikin materi otomatis kita belajar lagi kayak untuk bahan materi yang ingin diajarkan ke mahasiswa,” kata Prilly Latuconsina di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 8 November 2022.

Prilly Latuconsina

Photo :
  • IG @prillylatuconsina96

“Terus lebih disiplin jadinya bagi waktu sama kerjaan lain juga dan lebih banyak pengalaman saja sih kayak mengajar di depan kelas itu feel-nya benar-benar beda sama kalau menghadiri seminar atau webinar, kayak interaksi sama mahasiswa banyak ilmu yang bisa didapat juga,” tambahnya.

Salah satu tantangan yang dirasakan Prilly saat menjadi dosen adalah harus membagi waktu antara kesibukannya sebagai artis dengan membuat materi untuk bahan mengajar. Terlebih lagi, Prilly mengajar di Yogyakarya sehingga harus bolak-balik Yogyakarta-Jakarta.

“Tantangannya itu bagi waktu sih kayak aku harus bikin materinya, bagi waktu sama syuting, di tengah-tengah syuting, terus aku kan mengajarnya di Jogja, jadi, harus bolak-balik Jogja, lusa berangkat lagi,” ujar Prilly.

Prilly Latuconsina

Photo :
  • IG @prillylatuconsina96

Karena jadwal pekerjaannya sebagai aktris, Prilly hanya mengambil program short time mengajar jadi dosen. Ia mengambil dua kelas dalam program short time, sementara ada juga perogram long term dengan dua belas kelas. Prilly mengaku tidak sanggup dengan waktu yang ia punya jika harus mengambil long term. Meski begitu, Prilly tetap merasakan pengalaman luar biasa.

“Nah aku ambil yang short time ya. Jadi, sebenarnya satu matkul aku hanya ambil dua kelas karena kalau yang long term harus isi sekitar 12 kelas, aku enggak sanggup waktunya. Jadi, ya dengan pengalaman yang pendek saja sudah lumayan susah atur waktunya, tetapi pengalaman yang luar biasa,” kata Prilly.