27 Tahun Menikah, Jeremy Thomas Ungkap Rahasia Awet Jalani Rumah Tangga
- Instagram @jeremythomas_jt.
VIVA Showbiz – Pasangan selebriti Jeremy Thomas dan Ina Thomas selama ini dikenal sebagai pasangan suami istri yang romantis dan selalu kompak. Menginjak usia pernikahan ke-27, rumah tangga Jeremy dan Ina hampir tidak pernah ditimpa isu miring dan selalu akur di hadapan publik.
Jeremy mengungkapkan bahwa 27 tahun menjalin rumah tangga dan kini sudah punya dua anak, tidaklah mudah. Ada fase naik turun yang harus dilalui bersama. Scroll untuk tahu rahasia langgengnya rumah tangga mereka.
Namun, yang selalu dilakukan Jeremy dan Ina untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga mereka adalah dengan saling komunikasi yang baik dan positif. Keduanya paham bahwa harus ada komunikasi yang lancar antara suami dan istri.
“Kami sampai sekarang dilindungi Tuhan udah 27 tahun pernikahan, tidak gampang, tidak mudah. Begitu banyak naik turun, tapi kami berusaha memberikan komunikasi-komunikasi yang positif,” kata Jeremy Thomas, dalam keterangannya, Rabu 9 November 2022.
Maka dari itu, karena kerukunan rumah tangga yang mereka jalani, Jeremy dan Ina Thomas digaet oleh Komunitas Anti Pelakor (AP) yang belum lama ini ramai diperbincangkan. Jeremy dan Ina hadir dalam acara Talk Show dengan tema “Give the Massage, Menata Keluarga Bahagia di Era Digital" yang diselenggarakan oleh AP.
Tidak asal, Jeremy melihat adanya kekuatan women empowerment dalam komunitas AP, sehingga ia mau hadir dalam acara tersebut. Ke depannya, Jeremy berharap kaum wanita lebih memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi.
“Saya melihat di sini ada garis women empowerment. Bagaimana kita mendukung women empowerment tersebut dengan berbagai saran pesan positif, supaya ke depannya para wanita-wanita ini juga bisa memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi situasi,” kata Jeremy Thomas.
Founder Komunitas AP, Ade Novatresna mengatakan media sosial menjadi salah satu pemicu perceraian di era digital. Komunitas Anti Pelakor yang didirikannya tersebut menjadi wadah yang mewakili suara masyarakat untuk menjaring perempuan Indonesia yang menjadi korban perceraian.
"Kami melihat sejak pandemi COVID-19, ada peningkatan jumlah wanita yang menjadi korban perceraian karena munculnya orang lain dalam rumah tangga," kata Ade.
"Karena itu, nilai moral positif keluarga penting diedukasi melalui media digital. Perkembangan media sekarang ini mesti disikapi dengan bijaksana, agar tidak membawa dampak negatif bagi rumah tangga," kata Jeremy Thomas menambahkan.