Daniel Radcliffe Ogah Anaknya Terpapar Gemerlap Dunia Hiburan
VIVA Showbiz – Aktor Daniel Radcliffe sejak kecil sudah berkecimpung di dunia hiburan ketika dirinya memerankan Harry Potter saat masih berusia 11 tahun. Rupanya hal tersebut mendasari Daniel tak menginginkan anaknya nanti menjadi silau dengan ketenaran dan kekayaan – seperti yang kerap terjadi di industri hiburan.
Dilansir dari Standard, Daniel sendiri mengizinkan anaknya terjun ke dunia hiburan namun di sisi lain ia tak mau anaknya terjebak dalam ketenaran. Sebagai informasi, Daniel pernah akrab dengan alkohol ketika ia sedang di puncak popularitas.
“Aku ingin anak-anakku, jika mereka ada, aku akan senang mereka berada di sekitar lokasi syuting,” katanya kepada Newsweek baru-baru ini.
“Mimpi bagi mereka untuk datang ke lokasi syuting dan menjadi seperti, ‘Tuhan, kalian tahu, aku ingin berada di departemen seni. Aku ingin menjadi sesuatu kru’ tapi tidak dengan ketenaran,” sambung Daniel.
Pria asal Inggris ini ingin anak-anaknya kelak menghindari ketenaran yang membawa efek buruk dengan segala cara.
“Aku pikir jika kalian bisa mendapatkan situasi di mana kalian berada di lokasi syuting tanpa harus berpikir akan ada masalah besar (godaan ketenaran), itu hebat,” tutur Daniel.
Ia melanjutkan, “set film adalah tempat yang indah. Aku pikir banyak dari sana yang membuat anak-anak menyukainya. Tapi benar-benar sisi ketenaran harus dihindari dengan cara apapun.”
Daniel pun membeberkan tentang kecanduan alkoholnya yang merupakan cara untuk menghadapi stres selama masa remajanya di puncak ketenaran Harry Potter.
“Dalam pengalamanku, cara tercepat untuk melupakan fakta bahwa aku sedang diawasi adalah dengan menjadi sangat mabuk,” curhat Daniel.
“Kemudian saat aku sangat mabuk, aku sadar bahwa ‘oh, orang-orang menonton lebih banyak sekarang karena aku begitu mabuk, jadi aku mungkin harus minum lebih banyak untuk mengabaikannya’.” tambah akor berusia 33 tahun ini.
Akhirnya Daniel bisa bangkit dari keterpurukan tersebut pada tahun 2010 berkat bantuan teman-temannya dan ia sadar bahwa mengonsumsi alkohol terus-menerus adalah hal yang membahayakan.
“Pada akhirnya itu adalah keputusanku sendiri. Sepertinya aku terbangun di suatu pagi setelah semalaman seperti, ‘ini mungkin tidak baik’,” ucap Daniel.