Marilyn Monroe Ternyata Idap Endometriosis, Rasa Sakit Tiap Bercinta

Marilyn Monroe
Sumber :
  • pixabay

VIVA Showbiz – Film mengenai Marilyn Monroe yang berjudul “Blonde” baru saja rilis dan telah tayang di layanan streaming berbayar Netflix. Dalam cerita tersebut artis Ana de Armas berperan sebagai artis bomshell sex symbol tahun 60’an tersebut.

Sang sutradara, benar-benar bisa mempermainkan perasaan penonton, ia tak setengah-setengah saat menampilkan segala sisi gelap dalam hidup Monroe, mulai dari obat-obatan, pemerkosaan, bahkan hingga penyakit yang diderita Monroe yang tak banyak diketahui orang. Marilyn Monroe diyakini adalah seorang wanita yang mengidap penyakit Endometriosis

Ana de Armas memerankan Marilyn Monroe (Kiri Ana Kanan Marilyn)

Photo :
  • twitter.com/thediegoandaluz

Melansir dari Times of India, satu dari sepuluh wanita menderita Endometriosis. Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di tempat lain, seperti ovarium dan saluran tuba. Tetapi tidak seperti sel-sel yang melapisi rahim, sel-sel endometriosis tidak dapat keluar dari tubuh seperti menstruasi dan meski perawatan bedah dan hormonal memang ada, tidak ada obat atau terobosan penelitian saat ini yang mengarah ke sana, sehingga sebagian besar penderita harus menanggung rasa sakit yang kronis. 

Penyakit ginekologi ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan juga sering mempengaruhi infertilitas. Saat masih hidup, Marilyn Monroe sudah berada di bawah pengawasan publik karena menggunakan obat penghilang rasa sakit dan obat-obatan. Obat-obatan itu bahkan berhubungan pada Endometriosisnya yang semakin parah. Penyakit itu mempengaruhi setiap bagian hidupnya, dan setelah tiga pernikahan gagal, penderitaan Monroe meningkat. 

Gaun putih Marilyn Monroe

Photo :
  • Fondosytemas.com

Diketahui, Monroe mengalami keguguran yang memilukan pada tahun 1956 dan 1958, serta kehamilan ektopik pada tahun 1957, meskipun ia sangat menginginkan memiliki seorang anak. Sebuah penelitian pada tahun 2008 tentang Endometriosis yang diterbitkan oleh National Library of Medicine menyatakan bahwa sebagai salah satu penderita endometriosis yang paling terkenal, yaitu kondisi parah Monroe berarti “dalam beberapa hari sebelum operasi konservatif yang efektif atau terapi medis yang efektif, hal itu menyebabkan penggunaan analgesik kuat yang semakin meningkat, obat penenang dan hipnotik.”

Banyak penderita Endometriosis yang mengalami kesedihan dan bahkan mengisolasi diri. Keterasingan hidup dengan rasa sakit yang tak terkendali semacam ini sangat akut, dan sangat terasa, sementara mengartikulasikan perjuangan sepenuhnya tampaknya lebih sulit lagi.

Makam Marilyn Monroe

Photo :
  • pagesix.com

Tetapi untuk kasus Monroe, ia “diharuskan" untuk menghadapi badai yang tidak terduga ini di arena publik yang dikelilingi oleh pengawasan terus-menerus tentang penggunaan obat penghilang rasa sakitnya, terlambat untuk mengatur hal itu dan dengan kejam dianggap tidak dapat diandalkan, sementara tiga pernikahannya gagal total. 

Film “Blonde” adalah adaptasi dari novel tahun 2000 yang ditulis oleh Joyce Carol Oates dengan judul yang sama. Film ini awalnya ditayangkan di festival film Venesia dan mendapat sedikit kritik setelah pemutarannya. Film “Blonde” sudah bisa disaksikan di Netflix.