Cerita Hajjah Masnita Sara Dinata yang Kini Peluk Kristen
- Tangkapan layar
VIVA Showbiz – Masnita Sara Dinata adalah seorang hajjah sekaligus pendiri Yayasan Al Fath, sebuah Islamic Center. Selama menganut agama islam, Masnita sangat membenci agama Kristen dan Yesus. Saat dirinya jatuh miskin, ia sempat meminta pertolongan Allah SWT namun merasa tidak ditolong. Ia pun akhirnya beralih agama.
Benci Yesus dan Kristen
Masnita Sara Dinata merupakan seorang hajjah dan pendiri sebuah yayasan Islami bernama Al Fath. Selama hidupnya, Masnita memegang prinsip untuk selalu menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Diketahui pula bahwa dirinya beberapa kali menunaikan umrah dan haji.
“Dibilang seorang hajjah, iya. Saya beberapa kali berangkat haji dan umrah. Pertama, saya pendiri yayasan. Kedua, saya juga membawa jemaat untuk ke sana. Saya memiliki satu yayasan yaitu Al Fath, yang berarti kemenangan. Itu saya ambil dari Al-Quran, setelah surat Muhammad,” kata Masnita, dikutip dari Intipseleb bersumber kanal YouTube Rajanabasa.
Selama menganut agama Islam, Masnita Sara Dinata mengaku sangat membenci agama Kristen dan Yesus. Oleh sebab itu, Masnita memiliki misi untuk mengislamkan orang Kristen. Saat itu, Masnita merasa memiliki kekuatan karena memiliki bisnis besar.
“Saya tidak suka kekristenan, saya sangat tidak suka dengan Tuhan Yesus,” ujarnya.
“Ada satu keinginan, saya ingin kalau perlu mengislamkan mereka. Kalau perlu mereka tunduk dengan Tuhan saya, Allah SWT. Banyak karyawan saya yang tadinya anak Tuhan, karena mereka bekerja dengan saya. Kalau dulu itu saya seorang hajjah, ada suatu power, jadi kayak ‘kamu harus ikut saya’. Dan banyak juga mereka jadi mualaf,” jelas Masnita.
Bangkrut dan pertanyakan keberadaan Allah SWT
Singkat cerita, Masnita Sara Dinata melakukan kerja sama dengan pengusaha di UEA. Saat itu ia mengeluarkan tenaga dan biaya yang sangat banyak. Namun sayang, kerja sama itu batal.
Masnita Sara Dinata pun harus mengalami kebangkrutan. Aset mewah harus dijualnya demi membayar utang yang menumpuk. Masnita juga harus pindah ke rumah sepetak dengan sisa uang yang sangat menipis.
Merasa hidupnya hancur, Masnita Sara Dinata malah menyalahkan Allah SWT. Ia merasa usahanya untuk berjihad di jalan Allah malah membuatnya hancur. Apalagi, tidak ada yang menolongnya.
“Saya pertanyakan dengan Tuhan saya, Allah SWT yang saya agung-agungkan, justru saya habis buat dia, saya bilang gitu. Gua abis-abisan buat lu, buat jihad. Apa yang saya terima? Saya pertanyakan itu. Surga apa yang saya terima? Di dunia aja sudah jadi neraka. Siapa yang menolong saya saat ini? Tidak ada,” ucap Masnita Sara Dinata.
Dihampiri Tuhan Yesus
Saat dirinya jatuh miskin, Masnita Sara Dinata sempat berpikiran untuk bunuh diri bersama anak-anaknya. Ia pun mempersiapkan dengan matang saat ingin mengakhiri hidupnya. Suatu malam, ia ingin bunuh diri. Tiba-tiba sosok berjubah putih menghampirinya. Ia pun kaget kenapa yang datang Tuhan Yesus bukan Tuhannya saat itu, Allah SWT.
“Begitu air mengucur ke gelas saya, di depan saya ada sosok berbaju putih, berjubah kain begitu. Dia menyampaikan dengan tangannya ‘datanglah ke rumahku maka aku akan menolongmu’. Saya hanya mengatakan ‘kenapa Tuhannya orang Kristen yang datang, Tuhan saya mana Allah SWT saya mana. Si doi mana’,”ucapnya dikutip dari kanal YouTube Raja Batak Channel.
Ia pun mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Masnita berdoa dan berdzikir agar tidak ada gangguan. Ia menganggap bahwa sosok berbaju putih tersebutlah yang menolongnya.
“Pada saat dia (sosok berbaju putih) ada begitu terangnya di dalam ruangan saya. Percaya atau tidak percaya. Pada saat itulah, itulah sosok dimana yang menolong saya, yang pertama menolong saya. Satu hal yang dia tinggalkan di dalam diri saya, harapan. Beberapa detik sebelumnya, sebelum saya mengucurkan cairan itu saya tidak punya harapan yang saya sampaikan seperti gelap,”jelasnya.
Pendiri Yayasan Al Fath itu mengatakan hanya Tuhan Yesus yang menyelamatkan hidupnya, bukan Allah SWT.
“Tapi setelah yang saya katakan ‘kenapa Tuhannya orang Kristen’. Kenapa saya tahu karena ada beberapa karyawan saya yang tadinya anak Tuhan jadi ikut saya waktu itu mualaf saya,”ucapnya.
“Pada saat saya membutuhkan pertolongannya hanya Tuhan Yesus yang datang kepada saya. Tidak Allah saya, tidak nabi saya, tidak habib saya, tidak siapapun, tidak temen-temen siapapun,”tambahnya.
Pindah agama
Meski dirinya sempat bunuh diri dan di selamatkan oleh Tuhan Yesus, ia tak langsung percaya begitu saja. Ia pun mempelajari agama Kristen dan ingin mengetahui sosok Tuhan Yesus. Ia pun berkomitmen tidak lagi sholat dan mencari jalan ajaran agama Kristen.
Saat mencari ajaran agama barunya, ia memiliki proses yang cukup panjang untuk menentukan pilihan agamanya. Ia akhirnya memilih pindah agama setelah mendapatkan ajaran agama Kristen.
“Tuhan membawa saya dari muslim, Tuhan cuci saya, Tuhan permandikan saya, Tuhan benahin saya, Tuhan membawa saya lagi ke tempat ini. Dari sini, justru saya mendapatkan jiwa-jiwa yang harus ditolong, yang harus dibawa ke Tuhan Yesus, bukan kepada saya. Itulah luar biasa,”ungkapnya.