Usaha Mau Bangkrut, Artis dan Model Ini Banting Setir Jadi PR Klub

Ichi Nuraini.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Showbiz – Profesi public relations (PR) banyak digeluti oleh berbagai latar belakang pendidikan. Namun, bekerja sebagai seorang public relations tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi jika profesi tersebut bersinggungan dengan klub malam.

Mereka yang menjalani pekerjaan di bidang kehumasan sebuah klub malam bukan hanya mengandalkan skill komunikasi semata, atau mengelola hubungan baik dengan klien, tetapi juga mesti piawai dalam mengelola perasaan.

“Ya, aku melihat pekerjaan PR klub malam itu adalah satu-satunya kesempatan yang dapat membantu membayar gaji para karyawanku,” kata Ichi Nuraini.

Sejatinya, profesi utama Ichi Nuraini adalah seorang model dan artis yang pernah membintangi sejumlah film layar lebar dan menjadi bintang video klip band papan atas Indonesia.

Namun, ia mengambil pekerjaan PR klub malam untuk menyelamatkan usaha resto yang nyaris di ambang kebangkutan.

“Kebetulan saat itu aku lagi vakum dari modelling. Bekerja menjadi PR klub malam, memungkinkan aku lebih fokus mengurus bisnis dan keluarga,” kata perempuan yang sudah dianugerahi dua anak tersebut.

Menurut Ichi Nuraini, bekerja sebagai seorang public relations di klub malam membuat dirinya banyak bertemu orang baru.

“Selain mengemban tugas menjalankan visi perusahaan untuk maju dan berkembang, pekerjaan PR dapat menambah jaringan pertemanan,” katanya.

Ia juga menuturkan, tak sedikit yang menganggap dirinya turun kasta dari seorang model dan pemain sinetron karena memilih berkarier sebagai PR klub malam. Ichi Nuraini tetap cuek dengan suara sumbang tersebut.

Ya, suka duka menjadi PR klub malam bisa dibilang cukup kompleks. Selain dituntut untuk berpikir cepat dan kreatif, ada juga risiko kesehatan yang mesti dipertaruhkan.

“Tapi, aku tetap enjoy menjalani pekerjaan itu. Meski kurang tidur lantaran letih, tetapi kewajibanku sebagai seorang ibu tetap kujalani walau kerja malam pulang pagi,” kata perempuan yang lebih senang dengan dunia akting tersebut.

Masih dari penuturan Ichi, setiap perusahaan sebaiknya mempunyai bidang kehumasan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Selama tiga tahun berkarier sebagai PR di sebuah klub malam (2016-2019), seorang PR, kata Ichi, sebaiknya memiliki keterampilan komunikasi verbal yang bagus, mudah bergaul dan problem solving.

Sudah kenyang makan asam garam berkarier sebagai PR di klub malam, ternyata tak membuat Ichi Nuraini mau menerima pekerjaan seperti itu lagi meskipun ada tawaran yang menghampirinya.

“Menjadi seorang PR di klub malam mengajariku banyak hal. Namun, aku lebih mencintai dunia modelling dan akting,” katanya.