Korban Bullying Kedua Nam Joo Hyuk Muncul, Agensi Kembali Membantah

Nam Joo Hyuk.
Sumber :
  • Instagram @skawngur

VIVA Showbiz  – Kasus bullying yang menyeret nama aktor Korea Selatan Nam Joo Hyuk kini memasuki babak baru. Seorang sumber kembali muncul dan mengaku sebagai korban bullying yang dilakukan oleh sang aktor saat sekolah menengah.

Minggu lalu, seorang sumber mengaku sebagai korban pertama yang diganggu oelh Nam Joo Hyuk. Korban pertama itu memberikan pernyataan melalui wawancara dengan outlet media tentang bullying yang ia alami.

Kemudian, pada 20 Juni 2022, agensi Nam Joo Hyuk secara tegas membantah tuduhan itu dan mengambil tindakan hukum terhadap reporter yang memberitakan informasi tidak berdasar itu.

Dilansir Nate, baru-baru ini sumber terbaru yang menjadi korban kedua atas dugaan kasus bullying Nam Joo Hyuk memberanikan diri untuk angkat bicara.

"Ketika saya melihat Nam Joo Hyuk di film, itu menyakitkan karena luka masa lalu," kata korban kedua itu, dikutip VIVA, Rabu 29 Juni 2022.

Korban kedua itu bersekolah di Suil High School bersama Nam Joo Hyuk. Berbeda dengan pengakuan korban pertama, sumber yang menjadi korban kedua ini dapat mengingat secara persis nama-nama pelaku bullying termasuk Nam Joo Hyuk.

"Selama sekolah menengah, Nam Joo Hyuk membully saya dengan kekerasan dan bahasa kasar," ungkapnya,

Korban kedua itu menceritakan bahwa Nam Joo Hyuk mengganggunya setiap hari di sekolah. Sang aktor selalu memakai hotspot untuk poselnya dan mengambil ponsel milik siswa lain dengan sesuka hati.

"Nam Joo Hyuk mengambil smartphone saya dan membeli untuk game atau item dalam game senilai puluhan ribu won sesuka hatinya," kata korban tersebut.

Korban tersebut mengaku bahwa dirinya mengalami trauma atas bullying yang dialaminya semasa sekolah. Ia juga membaca artikel tentang Nam Joo Hyuk yang menyangkal tuduhan sebelumnya.

Seorang pejabat dari Green Tree Foundation (Cheongyedan), sebuah organisasi mencegah bullying, mengatakan bahwa kejadian tersebut sangat umum di bidang pendidikan di mana siswa agresor melaporkan korban ke komite bullying.

"Ini adalah tindakan yang tidak hanya menyadari apa yang tidak dia lakukan, tetapi juga menyebabkan kerugian sekunder yang serius bagi keluarganya," kata juru bicara itu.

Sementara itu, agensi Management SOOP kembali membuat pernyataan resmi yang menyangkal tuduhan tersebut.

"Kami telah mengonfirmasi tuduhan informan dan semua klaim tidak berdasar. Saya dengan sungguh-sungguh meminta Anda untuk mempertimbangkannya," kata pihak Management SOOP.