Jenazah Aktris Tangmo Nida Akhirnya Dikremasi

Tangmo Nida.
Sumber :
  • Instagram @melonp.official

VIVA – Pada Selasa, 24 Mei 2022 sore waktu Bangkok, jenazah Tangmo Nida akhirnya dikremasi. Walaupun kematiannya masih menjadi kontroversi dan kremasi sempat ditunda.

Menurut ThaiPBS World, jenazah Tangmo Nida dikremasi di krematorium the Rangsit Methodist Church di Provinsi Pathum Thani. Jenazah Tangmo tiba di krematorium tersebut pada pukul 11 pagi dan sementara berada di chapel. Dekorasi sudah disiapkan dengan nuansa putih dan merah jambu, warna favorit Tangmo. 

Acara kremasi Tangmo Nida dihadiri 150 tamu di chapel  yang diisi oleh pihak keluarga, kerabat, dan sahabat. Hal itu karena keputusan dengan pertimbangan protokol kesehatan yang berlaku di Thailand.

Pada pukul 14:00 waktu setempat, para tamu menyanyikan pujian yang dipinpim oleh Anchalee Chongkhadikij dan Praew Kanitkul. 

Panida Sirayootyotin, ibu dari Tangmo Nida, membacakan pidato perpisahan lalu dilanjutkan dengan khotbah dari pendeta dan kremasi. Abu dari jenazah Tangmo Nida akan diserahkan oleh pihak keluarga pada Rabu, 25 Mei 2022.

 ThaiPBS World melaporkan, kremasi jenazah Tangmo Nida ini juga membatalkan permintaan autopsi lebih lanjut atas tubuh Tangmo Nida. 

Diketahui bahwa jenazah Tangmo Nida telah menjalani dua kali autopsi. Pertama dilakukan untuk keperluan penyelidikan polisi, yang kedua kali adalah permintaan ibunya. 

Hasil dari autopsi yang kedua, terdapat 22 luka di kaki jenazah. Tidak ada gigi yang patah, tulang patah, atau luka di wajah dan di kepalanya. 

Pihak kepolisian Thailand belum memberikan kesimpulan yang pasti tentang kasus kematian Tangmo Nida. Pada bulan April 2022, polisi menyebutkan bahwa Tangmo Nida tidak jatuh dari kapal secara sengaja. Tetapi, mereka juga tidak menemukan indikasi pembunuhan.

Kepolisan berkesimpulan bahwa Tangmo Nida jatuh ke sungai Chao Phraya dan kemudia meninggal dunia akibat kelalaian orang lain. 

Setelah investigasi yang telah dilakukan berbulan-bulan lamanya, lima orang yang ada dalam kapal pada malam kejadian, ditambah juga dengan seorang yang memberikan arahan kepada mereka telah bersaksi kepada pihak kepolisian, mereka didakwa dengan sejumlah tuduhan.

Mereka didakwa karena memberikan keterangan palsu ke kepolisian, merusak barang bukti, menjalankan kapal tanpa izin, memakai izin kedaluwarsa, membuang sampah sembarangan, dan kelalaian yang menghilangkan nyawa orang lain. 

Keenam orang itu ialah Thaupat Lerttaweeit (pemilik kapal), Paibul Trikanchananan (pengemudi kapal), Wisapat Manomairat, Nitas Kiratisoothisathorn, Idsarin Juthasuksawat, dan Peem Thamthirasri yang membantu mereka memberikan keterangan palsu. 

Tidak hanya itu, Thanupat didakwa penggunaan obat-obatan.