Mantan Model Internasional Tracy Trinita: Saya Sempat Merasa Dibuang

Tracy Trinita
Sumber :
  • YouTube Daniel Mananta

VIVA – Masih ingat Tracy Trinita? Mantan model internasional yang kini telah menjadi pendeta. Tracy Trinita sempat merajai dunia modeling di Tanah Air, karena wajahnya kerap wara wiri di layar kaca maupun media cetak dan lainnya. 

Sosok Tracy yang berdarah campuran Tionghoa, Australia, Brazil, Kalimantan, dan Minahasa adalah supermodel Indonesia pertama yang sukses di kancah internasional. 

Bagaimana kehidupannya saat ini, kepada Daniel Mananta, Tracy blak-blakan tentang kisah hidupnya dalam Podcast Daniel Tentangga Kamu, yang dikutip VIVA, Rabu 27 April 2022. 

"Saya usia 15 tahun sudah ke Menhatan, Amerika Serikat saat mulai menjadi model internasional. Aku tinggal di apartemen yang di usia di bawah 16 tahun," kata Tracy. 

Ia menjelaskan bahwa kehidupannya saat menjadi model itu memang terlihat glamours namun di balik semua itu adalah harus bisa mandiri. 

"Jadi semua hidup orang dewasa, tapi dilakukan kepada anak usia 15 tahun, jadi kaya dipaksakan menjadi dewasa. Saya dari usia 15 tahun sampai 22 tahun. Mulai dari New York, Spain, Paris, Milan, Sao Paulo, Hong Kong," tuturnya. 

"Memang benar-benar glamours, kita pesta dengan artis terkenal, udah biasa aja, thats Leonardo. Tapi yang menarik dari dunia modeling yang aku pelajari. Itu memang glamours tapi penuh perjuangan dan kerja keras, dan juga ada strategi dalam bekerja," ceritanya. 

Memang diakui Tracy, karena sudah keburu suka dunia modeling yang bisa membuka mata untuk bisa melihat bahwa banyak belajar untuk pencapaian. 

"Saya gak percaya orang bilang aku cantik. Saya selalu merasa jelek, dan saya bisa membuktikannya. Saya selalu merasa tidak dicintai dan saya pernah merasa struggle cukup lama, sampai akhirnya memiliki kebebasan saat saya kenal Tuhan." 

Bahkan kata Tracy, ada bagian yang membuat dirinya tidak percaya diri, selain mungkin merasa karena orangtuanya bukan keluarga berkecukupan. 

"Bahkan saya merasa orangtua saya tidak menginginkan saya hingga dititipkan ke my grandparents. Bahkan nama saya juga menjadi alasan juga, nama saya kan Tracy, kalau tidak tahu nama saya, kan bacanya trasi. Jadi kaya i hate my name," ujarnya.

Namun, sambung Tracy ternyata Tuhan menebus nama saya dengan dikasih ketenaran. Tuhan itu sudah merestorasi, tapi aku yang bebal tidak bisa menerima semua itu, minder juga karena tinggi banget.