Anak Lesti Kejora Dihina, Psikolog Sebut Pelakunya Sakit Mental
- Instagram @lestykejora
VIVA – Kehidupan pribadi Lesti Kejora selalu menarik perhatian para pengguna media sosial. Terlebih ketika pedangdut jebolan ajang pencarian bakat itu menikah dengan Rizky Billar. Sayangnya, selama ini Lesti Kejora harus menjadi target hinaan fisik dari para netizen di kolom komentar akun Instagramnya.
Bahkan, setelah kelahiran putra pertamanya, Muhammad Leslar Al-Fatih Billar beberapa bulan lalu, netizen juga ikut menyoroti penampilan fisik dari sang putra.
Beberapa dari orang-orang itu bahkan tidak segan-segan memberikan komentar yang menjurus pada hinaan fisik pada baby L. Fenomena tersebut membuat psikolog anak, Sani Budianti angkat bicara. Wanita berhijab itu mengungkap bahwa mereka yang membubuhkan komentar menjurus penghinaan fisik pada baby L juga patut dipertanyakan kesehatan mentalnya.
"Secara psikologis orang itu mencoba menyenangkan orang. Secara alamiah, kita makhluk sosial ingin berhubungan baik dengan seseorang, apalagi orang Indonesia punya tata krama. Kalau ada yang seperti ini bisa dibilang orang ini juga ada sakit mentalnya, yang komen negatif," kata dia dikutip dari tayangan YouTube VDVC, Senin, 18 April 2022.
Lebih lanjut, diungkap Sania, seseorang yang hidup dalam perasaan bahagia, dia tidak ingin menyakiti orang lain. Dia justru ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Sementara itu, orang yang sering berkomentar negatif berarti orang tersebut sedang mengalami luka kepahitan dalam hidupnya. Sehingga dia ingin berperilaku agresif yang menyakiti orang lain.
"Kalau kita happy hidupnya, kita enggak ingin orang sakit, kita ingin membagikan kebahagiaan kita. Tapi kalau ada orang yang berkomentar negatif itu berarti hidup dia udah sakit, dia udah alami banyak kepahitan yang tidak ingin dia sendiri yang sakit, tapi pengin punya perilaku agresif yang menyakiti orang," kata dia.
Dia melanjutkan, tidak sedikit adanya perilaku imitasi sosial di kalangan masyarakat Tanah Air. Di mana ketika seseorang menuliskan komentar negatif maka memicu orang lain untuk melakukan hal serupa.
"Ada pelaku imitasi sosia, kalau sudah ada pemicunya kayak peniruannya langsung muncul. Jadi kalau dibayangin segitu banyaknya orang yang sakit secara mental, tidak puas dengan kehidupan enak saja nimpalin tanpa berempati atau merasakan apa akibat dari ini," kata dia.
Meski begitu, Sani juga memberikan tips kepada sosok Lesti Kejora dalam menghadapi komentar negatif dari netizen, terutama yang menyangkut putra pertamanya, baby L.
"Harus ada strategi, kalau tidak, jadi bumerang buat mereka membaca komen dengan ketidaksiapan mental. Komentar itu bisa membuat public figure atau artis itu kepikiran, jadi bisa lebih serius lagi dampaknya, Aku melihatnya mestinya jangan dibaca. Kalau terbaca, dicuekin aja. Atau kalau tidak siap mental, mood-nya nge-drop mending enggak usah dibaca deh atau jangan buka IG dulu," kata dia.