Curhat Putri Ayudia, Jadi Nenek Berusia 57 di Film Tuhan Minta Duit

Putri Ayudia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aiz Budi

VIVA – Menjelang bulan Ramadhan, KlikFilm Productions merilis sebuah film terbaru berjudul Tuhan Minta Duit. Film tersebut dibintangi oleh Putri Ayudia dan Anantya Rizky.

Film Tuhan Minta Duit bercerita tentang sosok Adi yang harus bekerja sebagai tukang semir sepatu. Sampai suatu saat, rahasia dirinya terbongkar. Adi ternyata seorang wanita bernama Maya yang menyamar agar bisa bekerja sebagai tukang semir. Nasib nahas juga diterima Adi saat nenek masuk rumah sakit. 

Butuh biaya besar, Adi terus berdoa agar diberi rezeki oleh Allah SWT. Sampai akhirnya dia menemukan koper berisi uang. Tanpa pikir panjang, Adi merasa itu adalah hadiah dari Allah atas doanya selama ini. Namun ternyata uang dalam koper adalah uang hasil rampokan. Mulai dari situ, cerita mulai seru dan memanas.

Pada saat konferensi pers di kantor Falcon Pictures, Putri Ayudia bercerita mengenai dirinya yang harus berperan sebagai seorang nenek berusia di atas 50 tahun. Tidak hanya itu, peran nenek yang dimainkan Ayudia juga diceritakan pincang.

Demi mendalami peran menjadi seorang Lansia (lanjut usia), Putri Ayudia mengaku melalukan observasi, seperti mengamati gerak gerik dan perilaku orang-orang Lansia. Selain itu, selama berakting, Ayudia juga harus mengubah gaya berbicaranya sehingga mirip dengan nenek-nenek.

“(Usianya) Sekitar 55-57, kakinya pincang. Waktu  itu yang aku lakukan lebih banyak observasi mengingat-ngingat mbah saya itu seprti apa, lebih banyak mengamati orang Lansia. Yang harus berubah nomor satu suara,” kata Putri Ayudia di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin, 28 Maret 2022.

Menurut Putri Ayudia, film Tuhan Minta Duit mengingatkan kita kepada kesederhanaan, perasaan polos dan jujur. Film Tuhan Minta Duit akan tayang bersamaan secara resmi di KlikFilm pada tanggal 2 April 2022.

Film Tuhan Minta Duit

Photo :
  • IG @falconpictures_

“Dapet karakter jauh di atas aku (usia). Mbah Gedan di sini menurut aku salah satu tokoh yang memberikan perwakilan rasa bersalah. 

Film ini secara keseluruhan mengingatkan kesederhanaan, polos, jujur,” kata Putri Ayudia.

“Aku merasa bahwa film ini sangat cocok untuk Ramadhan,” katanya menambahkan.