Mendiang Rony Dozer Diduga Langgar Kontrak Kerja, Keluarga Disomasi

VIVA – Kabar kurang menyenangkan datang untuk keluarga mendiang Rony Dozer. Seorang pria Bernama Eko Mega Bintang melayangkan somasi kepada pihak keluarga Rony. Hal ini menyusul atas dugaan kasus pelanggaran kontrak kerja.

Dia menjelaskan bahwa ada kontrak kerja yang belum diselesaikan oleh mendiang Rony.

“Jadi ada permasalahan proyek yang belum diselesaikan. Ini menyangkut keuangan yang cukup besar,” kata Eko dikutip dari tayangan YouTube, Senin, 21 Februari 2022.

Lebih lanjut, diungkap oleh Eko, dia dan Rony Dozer sempat terlibat dalam dua proyek sejak tahun 2017 lalu. Yakni proyek kuliner serta film horror misteri. Dijelaskan oleh Eko, di tahun 2017-2018 lalu, proyek kuliner tersebut sudah mulai dijalankan. Namun, dari 34 episode yang mengangkat tema kuliner Autentik Nusantara itu hanya terealisasi enam episode.

“Di tahun 2018-2019 sudah tayang di stasiun televisi, waktu itu kita ada syuting 6 episode dengan kondisi om Rony enggak bisa dilanjutkan karena sakit. Enggak bisa aktivitas, kita mau gimana? Kita mau jalan di tahun 2019 ada COVID-19 sampai sekarang. 2020 itu sudah kita udah diterima di salah satu TV nasional tinggal tunggu panggilan aja, tapi om Rony udah almarhum,” ungkap Eko.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa dirinya hanya meminta haknya. Mengingat dirinya sudah mentransfer sejumlah uang ratusan juta kepada mendiang Rony Dozer yang dalam proyek tersebut berperan sebagai produser.

Menurutnya, pada 2017 lalu dia telah mentransfer uang senilai Rp50 juta. Kemudian di bulan Mei 2018 lalu dia juga mentransfer uang Rp400 juta ke rekening Rony Dozer dan Rp100 juta di bulan Mei di tahun yang sama.

“Keuangan pihak honor sudah diselesaikan dan kita harus jalani ini. Karena ini tanggung jawab juga, uang sudah masuk produksi, sudah masuk. Yang kita jalankan enggak ada, tapi uang komedi misteri sebagian sudah di-DP sama produksi pemain dan sebagainya. Saya transfer lagi di bulan Mei 2018 Rp100 juta program kuliner. Terakhir pembayaran program kuliner etnik Indonesia kekurangannya Rp25 juta,” kata dia.

Namun, sayangnya, di tengah perjalanan, kondisi Kesehatan Rony Dozer yang menurun, hal itu menyebabkan proses produksi pun terhambat.

“Kebetulan sakit, setiap tahun sakit dari tahun 2017, 2018, 2019, 2020, 2022 tahu-tahuu enggak ada. Keterkaitan saya memberikan somasi kepada istri itu keterkaitan soal keuangan yang sudah masuk ke dalam proyek yang akan dilakukan awal tahun ini 2022, Januari di Makassar dan Bali,” ungkap Eko.

Dirinya menjelaskan bahwa sudah menghubungi istri dari mendiang Rony Dozer, namun tidak digubris.

“Pihak istri mengetahui, karena istri mengetahui dengan adanya kondisi seperti ini dia tahu saya shifting, tapi baru tau ini adalah proyek saya. Terakhir komunikasi dua minggu lalu saya minta kejelasan. Awalnya pernah ketemu, setelah itu dia bilang, ‘Aku masih kerja, masih urus anak-anak’ dan sebagainya. Aku paham tapi ke belakang komunikasi saya hanya dibaca aja,” kata dia.

Eko juga mengungkap bahwa dirinya juga memiliki tanggung jawab kepada pihak owner mengenai produksi proyek ini.

“Keadaan seperti ini saya juga harus pertanggung jawabkan ke owner yang di sana juga makanya meminta selesaikan bareng-bareng, toh ending-nya takut kita jadi jauh, takut pecah, renggang,” ujarnya.