Jasad Pacar Gabby Petito Sudah Dimakan Hewan Liar Saat Ditemukan

Brian Laundrie dan Gabby Petito.
Sumber :
  • Instagram @gabspetito

VIVA – Jenazah traveller Amerika yang merupakan kekasih influencer Gabby Petito, Brian Laundrie, ditemukan polisi dalam proses pencarian pada 20 Oktober 2021.

Polisi mengumumkan bahwa jasad Brian yang diyakini sudah membunuh kekasihnya dalam sebuah tragedi aneh yang menjadi sorotan internasional, telah hancur dimakan oleh binatang liar setelah bunuh diri.

Jasadnya sudah sangat rusak parah hingga penyebab pasti kematiannya awalnya tidak jelas, tapi Pemeriksa Medis Sarasota, Dr. Wilson Broussard pada akhirnya merilis laporan lengkap mengenai kematian pria kelahiran Florida itu.

Dilansir laman Dailystar, dalam sebuah buku catatan yang ditemukan di dekat jenazahnya, Laundrie menulis pengakuan bahwa dia membunuh Petito. Selain itu, ditemukan juga di rawa di Florida di mana dia tewas sebuah senjata revolver magnum 357. Satu peluru telah ditembakkan dari pistol itu, menurut Dr. Broussard, Laundrie menembak dirinya sendiri.

"Seluruh kerangkanya sendiri sudah hampir lengkap semua," tulis Dr. Broussard. Tengkoraknya ditemukan dalam beberapa fragmen sama seperti luka tembakan di kepala.

Tidak umum pada seseorang yang menggunakan tangan kanan, Laundrie tampaknya menembak di pelipis kiri.

Gabby Petito

Photo :
  • nypost

Jenazah pria 23 tahun itu ditemukan di Myakkahatchee Creek Environmental Park di sebuah area yang baru-baru ini terendam banjir setinggi tiga kaki.

Dr. Broussard mengatakan bahwa kerangka Laundrie berserakan di tanah kering, dengan tidak ada jaringan lembut yang tersisa, dan dia mencatat bahwa area itu tidak memiliki bau dari jenazah yang terurai.

Taman itu diketahui merupakan rumah bagi populasi yang cukup besar dari anjing liar, coyote, tikus dan rakun, dan tulang jasad Laundrie menunjukkan tanda telah digigit oleh binatang liar lokal.

Menurut hasil post mortem, tubuhnya menunjukkan bukti predasi hewa ringan hingga ekstensif, yang dikarakterisasikan dengan tanda-tanda cungkilan, gerogotan, dan kunyahan.

Penyelidik FBI juga mengumumkan bahwa setelah memeriksa telepon Laundrie, mereka menemukan bahwa Laundrie mengirim pesan teks yang didesain untuk menipu orang agar berpikir bahwa Gabby masih hidup selama beberapa minggu setelah dia membunuhnya.

"Pengaturan waktu dan isi dari pesannya menunjukkan indikasi usaha Laundrie untuk menipu aturan hukum dengan memberikan kesan bahwa Petito masih hidup," demikian pernyataan FBI.

Jenazah Gabby Petito ditemukan pada 19 September di area kamping dekat Grand Teton National Park di barat laut Wyoming.

Penyidik memperikirakan bahwa wanita 22 tahun itu meninggal karena luka kekerasan di kepala dan leher dengan cekikan manual, kira-kira tiga minggu sebelumnya.