Berderai Air Mata, Penulis Layangan Putus Ungkap Kisah Mengharukan
- Instagram @ecaprasetya
VIVA – Tayangan web series "Layangan Putus" kini terus berkibar menjadi salah satu judul paling happening dan viral di kalangan pencinta drama Tanah Air.
Berkisah tentang dinamika kehidupan rumah tangga, drama dengan kental bumbu perselingkuhan ini pun telah mendapat tempat tersendiri di hati para pemirsanya.
Dengan menghadirkan deretan bintang, sebut saja Reza Rahadian, Putri Marino dan Anya Geraldine, tak heran jika "Layangan Putus" selalu dinantikan tiap episodenya.
Lantas apakah momen yang paling 'mendalam' dari cerita tersebut yang dialami juga oleh sang penulisnya bernama pena Mommy ASF itu? dan sang penulis pun akhirnya buka suara.
Tampil dalam tayangan konten channel YouTube The Sungkars, penulis Layangan Putus, Eka Nur Prasetyawati atau ngetop dengan nama pena Mommy ASF itu mengungkap kisah dirinya yang hampir serupa dengan salah satu adegan "Layangan Putus".
Mommy ASF mengatakan jika dalam cerita tersebut tidak sepenuhnya cerita asli. Namun ia menceritakan kejadian asli yang dialaminya saat kehilangan buah hatinya.
Mommy ASF juga mengaku begitu merasa bersalah kepada anaknya yang terakhir.
"Aku mungkin lebih ngerasa bersalah sama yang nomor 5 gitu, karena yang 1,2,3,4 itu kayak penuh dinantikan, dirawat, disayang, tapi yang kelima itu aku sibuk kerja. terus ke dokter yang sebisanya. Jadi kaya ngerasa bersalah," ungkap Mommy ASF sambil berderai air mata.
Tak hanya itu, Mommy ASF bercerita jika dirinya menyalahkan diri sendiri saat kehilangan anak kelimanya.
"Jadi waktu kehilangan itu lebih nyalahin diri sendiri kok bisa saya takabur banget yah," ucap Mommy ASF.
Mommy ASF juga menuturkan ketika menjelang waktu kelahiran, ia justru sempat berjalan kaki berkeliling mall.
Tapi sayangnya saat mimen melahirkan, ia justru mengalami pecah ketuban dan memaksanya untuk langsung bergegas ke rumah sakit.
"Udah pas malem nya pulang kerumah itu, kok belum ada rasa sakit sih itu," ujar Mommy ASF.
"Pas pecah ketuban itu langsung dibawa ke rumah sakit, normal seperti biasa pembukaan pembukaan, sampai akhirnya pembukaan 10 waktu mulai mengejan itu terasa bayinya turun," jelasnya.