Cerita Dewi Lestari Putuskan Peluk Agama Budha

Dewi Lestari
Sumber :
  • IG @deelestari

VIVA – Dewi ‘Dee’ Lestari baru-baru ini mengungkap perjalanan spiritualnya dengan Daniel Mananta. Dewi Lestari diketahui memutuskan untuk memeluk agama Budha beberapa tahun silam. Diungkap oleh Dewi Lestari dirinya memutuskan untuk menjadi seorang Budhist setelah memiliki anak, Kinan.

"Sampai gue menikah dan punya anak ini Kinan ditanya satu hari kalau sekolah ditanyain agamanya apa. Dari situ ketika gue menikah dengan cara Kristen gue gak ada masalah dengan posisi gue saat itu gue bisa get along sama agama apapun gue berdoa, gue berdoa," kata Dewi Lestari seperti dikutip dari tayangan YouTube Daniel Mananta.

Lebih lanjut Dewi mengungkapkan dirinya yang sudah mengenal tentang seni meditasi dari situ dia melihat dari agama yang diakui di Indonesia, agama Budha adalah agama yang dekat dengan meditasi tersebut.

"Akhirnya gue saat itu gue berpikir di Indonesia ada saat itu 5 agama, gue udah baca buku tentang meditasi somehow gue sangat tertarik dengan seni meditasi itu sendiri dan dari lima agama yang ada yang paling gue rasa temui berbicara tentang meditasi atau mendalami meditasi adalah Budha," kata Dewi Lestari.

Dari situ, Dewi Lestari kemudian mempelajari agama Budha dan merasa keputusannya tepat.

"Sehingga saat itu gue pelajari aja ya budha kayak apa, dan gue punya buku meditasi sebelumnya tapi belum punya buka teknikal agama Budha dari institusinya lalu gue beli sebuah buku dan gue baca gue ngerasa gue bisa masuk," kata Dewi Lestari.

Setelah mempelajari tentang agama Budha secara teori dari buku, penulis kenamaan itu kemudian memutuskan untuk berkunjung ke sebuah Vihara di Lembang, Bandung. Diungkapnya saat berkunjung di hari Minggu dia kemudian bertemu dengan seseorang penjaga vihara dan mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Budhist.

"Gue ke vihara di Lembang hari minggu saat itu dan sepi mungkin gue datang di jam yang salah, karena biasanya minggu hari ibadah. Gue kemudian ketemu satu orang gue tanya mas 'mas saya mau jadi Budha gimana caranya ya saya mesti ketemu siapa' terus dia menatap gue dengan tatapan aneh 'sebentar ya' dia kemudian pergi ke sebuah kunpau yang di situ ada bante yang tinggal di sana. Kemudian datanglah bante (biksu) datang ketemu gue," cerita Dewi Lestari.

Lebih lanjut, diungkap oleh Dewi Lestari, saat dirinya mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang Budhist kepada biksu di vihara itu, Dewi Lestari malah mendapat jawaban tak terduga dari sang biksu. Diungkapnya kala itu, sang biksu memintanya untuk berpikir lagi tentang keputusannya tersebut.

"Gue tanya gue perkenalkan diri 'saya tertarik untuk jadi Budhist, caranya gimana ya' terus dia liat gue 'mau jadi Budhist saya rasa kamu pikir dulu aja, enggak usah jadi Budhist ya coba direnungkan saja dulu, kalau mantap kapan-kapan datang lagi ngobrol'. Terus di situ gue ngerasa wow so cool ini yang gue datang minta pikir-pikir, wah ga butuh umat nih gue suka nih," kata Dewi Lestari.

Ibu satu orang anak ini kemudian menjelaskan saat berbincang dengan biksu lagi, dijelaskan sang biksu bahwa untuk menjadi seorang Budhist tidak perlu menjadi Budha.

"Akhirnya ngobrol-ngobrol intinya dapat dari dante untuk jadi budhist lo enggak perlu jadi budhist, jadi sebetulnya itu semua way of life ketimbang sebuah institusi lo harus daftar secara formal tapi karena itu gue jadi tertantang gue jadi semakin terpancing untuk tau lebih lanjut," kata Dewi Lestari.

Lebih lanjut, diungkap Dewi Lestari dirinya menjadi seorang Budhist sendiri berawal dari kelurahan. Saat itu dirinya hendak memperpanjang KTP, dia kemudian menceklist agama Budha dalam kolom agama untuk KTP tersebut.

"Gue jadi Budhist itu dari kelurahan dulu ya, ketika KTP gue abis gue ganti kolom Budha, baru setelah itu gue mulai kenal banyak bante-bante dan ketika diwawancara gue udah kasih hint kalau gue lagi mempelajari Budha sehingga orang mencium dan gue udah mulai open ke keluarga gue bahwa gue mau memeluk agama Budha," kata dia.

Lebih lanjut, dirinya yang sempat bertemu dengan sejumlah biksu, kemudian dia bertemu dengan biksu bernama Panya. Dia kemudian meminta biksu Panya untuk membaptisnya sebagai seorang Budhist.

Ketika mendengar hal itu, biksu Panya kata Dewi Lestari menjelasjan sang biksu mengutarakan untuk menjadi seorang budhist tidak perlu pembaptisan, melainkan hanya perlu menjalankan sila-sila agama tersebut dan hidup berkesadaran cukup.

"Dari perkenalan dengan bante itu gue ketemu satu bante namanya bante Panya gue ngerasa sama respect dan berensonansi dan gue saat itu minta ke bante Panya untuk dibaptis, dan dia bilang ini enggak perlu kamu cukup menjadi Budhist dengan menjalankan sila-sila yang isinya sangat general intinya jadi orang baik, hidup berkesadaran cukup dan kalau kamu merasa perlu anggap saja ini sebagai kenang-kenangan baik gitu," kata Dewi Lestari.

Sang biksu kemudian menjalankan ritual upasaka upasiku untuk pembaptisan dirinya menjadi seorang budhist. Dari prosesi itu pula Dewi Lestari mendapatkan nama Budhistnya.

"Akhirnya gue ada ritualnya namanya adalah upasaka upasika gue dapat nama Siri Candhani sebagai nama Budhist gue, dan anak gue ketika anak gue masuk sekolah jadi Budhist," kata Dewi Lestari.