Arzeti Bilbina Dapat Dukungan dalam Cegah Bahaya pada Anak dan Ibu
- dokumen istimewa
VIVA – Artis dan Anggota Komisi IX DPR RI F-PKB, Arzeti Bilbina menyuarakan tentang bahaya yang bisa terjadi pada ibu dan anak. Salah satu bahaya tersebut bisa berasal dari wadah plastik.
Menurutnya, akan timbul banyak efek samping dari wadah plastik yang tidak dinyatakan bebas dari BPA. Ia menyuarakan hal ini karena banyak kaum ibu yang belum menyadari.
"Saya saja baru beberapa bulan ini tahu pasti tentang bahaya BPA dalam wadah plastik. Apalagi ibu - ibu atau pengasuh anak yang tidak punya waktu mengakses informasi," ujar Arzeti Bilbina.
"Karena itu perlu ada larangan penggunaan BPA yang ditandai dengan mencantumkan label BPA Free agar anak anak ibu hamil dan kita semua terjaga kesehatannya," sambungnya lagi.
Usahanya mulai berbuah hasil. Pada Senin 8 November 2021 lalu, diadakan Raker, RDP dan RDPU bersama Kemenkes dan BPOM serta Satgas Penanganan COVID-19 dan Bio Farma. Dalam rapat tersebut, Kepala BPOM, Penny K Lukito akan melakukan pengawasan pada wadah-wadah plastik. Penny mengatakan akan melakukan pelabelan BPA Free pada produk wadah wadah plastik.
Hal ini juga disambut baik oleh Ketua Umum JPKL (Jurnalis Peduli Kesehatan dan Lingkungan), Roso Daras. Akan tetapi ia mempertanyakan mengenai pelabelan tersebut.
"Tapi pertanyaannya yang diberi label free BPA itu galon guna ulang yang lama atau galon guna ulang yang baru yang tidak terbuat dari polikarbonat. Sebab betapa pun kalau masih terbuat dari polikarbonat pasti mengandung BPA. Jadi tidak tepat materi polikarbonat diberi label Free BPA," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM Rita Endang menyebut pihaknya telah melakukan kajian paparan terhadap BPA dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Tinjauan dilakukan untuk melihat risiko BPA dalam AMDK dan menilai kembali batas maksimal migrasi BPA untuk mencapai Policy Brief.
“Kami melihat perlu adanya review batasan migrasi yang dilakukan dengan menguji kandungan BPA, menghitung paparannya, untuk mengetahui apakah masih dalam batas aman atau tidak,” ujarnya dalam acara virtual bersama YLKI bertajuk Keamanan Kemasan Bahan Pangan Berbahan Baku Plastik yang Mengandung Unsur BPA, beberapa waktu yang lalu.