Cerita Fanny Fabriana Saat Sekeluarga Positif COVID-19

Keluarga Fanny Fabriana
Sumber :
  • IG @fannyfabriana

VIVA – Aktris Fanny Fabriana menceritakan perjuangan ia dan keluarganya saat melawan COVID-19. Fanny Fabriana dan keluarganya diketahui positif COVID-19 pada akhir tahun 2020 lalu. Diceritakan Fanny, tidak mudah baginya kala itu ketika berjuang melawan COVID-19.

"COVID-19 memang ada, dan aku salah satu orang yang pernah terkena COVID-19 satu keluarga dan gak itu gampang. Karena masalahnya di rumah banyak orang anak aku 3, ada suami, ada mama, ada pekerja di rumah dan itu semuanya kena dan bisa kebayang misalnya salah satu kita ada yang di rs pasti pikiran bercabang jadi ngerasa gimana ini gimana itu," kata Fanny Fabriana dalam VIVATALK, Jumat 23 Juli 2021.

Fanny menjadi orang pertama di rumahnya yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dirinya sempat mengalami sejumlah gejala sehingga dia memutuskan untuk menjalani tes PCR, dan dinyatakan positif COVID-19.

"Karena yang bergejala duluan aku makanya aku PCR. Begitu tahu positif, besoknya satu rumah PCR lusa hasilnya keluar anak aku yang pertama dan satu pekerja di rumah positif. Akhirnya mereka gabung di zona positif," kata Fanny.

Setelah dia dan anak pertamanya serta pekerja di rumahnya beberapa hari kemudian sang suami, ibunda dan dua anaknya juga dinyatakan positif COVID-19.

"Mamaku demam, meriang, mual, suami aku, anak aku akhirnya PCR lagi masih negatif. Cuman karena saat itu aku memosisikan aku kontak erat semua posisikan semua positif walaupun saat itu hasilnya belum official positif zona tetap zona positif negatif akhirnya beberapa hari kemudian PCR lagi karena kondisi mamaku dan suamiku kondisinya gejalanya mulai kayak ga nyaman di PCR dan akhirnya positif aku speechless, begitu tau semuanya positif," kata Fanny.

Fanny Fabriana sempat dilarikan ke IGD rumah sakit lantaran mengalami kondisi yang kurang nyaman. Kala itu, ibu tiga anak ini mengalami demam hingga mencapai 40 derajat.

"Kemarin aku ngerasa batuk, pilek pusing,meriang, lidah aku sampe gerak, mual banget, hilang penciuman, hilang perasa. Karena aku ngerasa gak nyaman akhirnya aku positif gejalanya enggak bisa di-handle sendiri walaupun konsultasi online akhirnya aku konsultasi ke IGD taunya untung ke IGD demam aku udah hampir 40 aku dikasih infus dikasih vitamin selama 2 jam," kata Fanny.

Fanny menjelaskan kala itu sempat kesulitan untuk dirawat di rumah sakit karena ketersediaan kamar isolasi yang penuh. Untungnya, saat itu kondisinya tidak terlalu berat sehingga diperbolehkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Karena di sana gak dapat kamar dan di sana mereka baik mereka berusaha cari kamar. Dokter bilang karena kondisi COVID banyak jadi pasti didahulukan yang benar urgent. Aku bilang kalau kira-kira isoman boleh tidak boleh aja selama perhatiin nafas. Aku dikasih obat-obatan yang sesuai gejala yang aku rasain," kata Fanny.

Fanny Fabriana menjalani isolasi mandiri sekeluarga hingga 1,5 bulan. Hal ini lantaran kondisinya yang lemas.

"Aku isoman lama karena kondisi yang aku rasain nge-drop-nya lama, lemesnya 1,5 bulan kita semua isoman. Kalau misalnya anak cuman ngerasain gejala demam, sedikit batuk sama diare 3 hari," kata Fanny.

Pengalaman dirinya sekeluarga yang dinyatakan positif COVID-19 membuat Fanny semakin bersyukur akan pertolongan Allah.

"Sampai saat ini aku masih suka bahasa sama mamaku gini 'ya ampun mah kalau dipikir Allah baik banget mama tau kan kondisi kita berdua kemarin kayak gimana tapi gak mungkin ke rumah sakit. Kalau bukan pertolongan Allah mungkin ga kuat nafasnya," kata Fanny.