Ki Manteb Sudharsono, 'Dalang Setan' yang Pancen Oye

Ki Manteb Sudharsono
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo)

VIVA – Dalang ternama asal Jawa Tengah, Ki Manteb Sudharsono meninggal dunia. Menurut kabar yang beredar, Ki Manteb meninggal dunia di rumahnya pada hari Jumat pagi, 2 Juli 2021.

Kabar duka tersebut diunggah oleh artis ternama Soimah ke Instagram pribadinya. Melalui caption yang ditulis dalam unggahannya itu, Soimah menyampaikan kabar duka tersebut.

“Sugeng tindak pak Mantep mugi Husnul Khatimah,” tulis Soimah dikutip VIVA.

Sosok Ki Manteb Sudharsono dikenal luas publik sebagai dalang ternama dan identik dengan jargonnya ‘pancen oye’ dalam sebuah iklan obat sakit kepala. Banyak sisi menarik dari sang dalang yang tak banyak diketahui publik. Berikut rangkumannya.

1. Dijuluki dalang setan

Lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, 31 Agustus 1948, Ki Manteb Sudharsono adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah. Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai Dalang Setan. Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern

2. Putra dalang

Ki Manteb diketahui merupakan seorang putra dalang bernama Ki Hardjo Brahim. Sementara itu, ibu Ki Manteb yang juga seorang seniman penabuh gamelan. Semasa kecil, Ki Manteb selalu diajak sang ayah untuk ikut mendalang ketika Ki Hardjo Brahim menggelar pertunjukkan. Sejak kecil itulah sosok Ki Manteb sudah laris sebagai dalang sehingga pendidikannya pun terbengkalai. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier mendalang.

3. Popularitas Ki Manteb

Popularitas Ki Manteb sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukkan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987. Ki Manteb mengaku, Banjaran Bima merupakan tonggak bersejarah dalam hidupnya. Sejak itu namanya semakin terkenal. Bahkan, pada tahun 90-an, tingkat popularitasnya telah melebihi Ki Anom Suroto, yang juga menjadi kakak angkatnya.

4. Pecahkan Rekor

Pada 4-5 September 2004 lalu, almarhum Ki Manteb Sudharsono sempat membuat rekor mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha di RRI Semarang. Pementasannya ini pun membuat Ki Manteb mendapatkan rekor MURI Pentas Wayang Kulit Terlama. Meski telah mendalang selama 24 jam, dokter yang memeriksa kesehatan Ki Manteb setelah pentas menyatakan bahwa kondisi Ki Manteb sangat prima.

5. Pernah terlibat dalam mobil listrik Tucuxi

Pada tahun 5 Januari 2012, Ki Manteb diundang Menteri BUMN, Dahlan Iskan saat itu untuk melakukan prosesi tolak bala bagi mobil listrik Tucuxi agar terhindar dari fitnah dan marabahaya. Namun sayang, di daerah Plaosan, Magetan mobil tersebut mengalami kecelakaan. Dalam kecelakaan itu, Dahlan Iskan selamat.

6. Kehidupan pribadi

Ki Manteb diketahui menikah dengan Sri Suwarni, namun pada tahun 2006 Sri Suwarni meninggal dunia. Ki Manteb diketahui telah menikah beberapa kali tanpa pernah poligami. Pada tahun 2011 lalu, Ki Manteb diketahui menikah untuk yang ketujuh kali dengan Beni Samsiah yang kala itu berusia 37 tahun di Masjid Fatimah, Solo Jawa Tengah.

Salah satu alasan pernikahan berulang itu adalah untuk memenuhi syarat sebagai dalang ruwat, yaitu ia harus beristri, tak boleh poligami, dan tak boleh rujuk dengan mantan istri.