Nyaris Meregang Nyawa, 3 Fakta Masa Kelam Demi Lovato Ngenes
VIVA – Demi Lovato menguak fakta terbaru mengenai momen kelamnya di masa lalu. Dalam serial dokumenternya, penyanyi usia 28 tahun itu mengklaim pernah diserang secara seksual dan dibiarkan nyaris mati pada malam saat mengalami overdosis obat-obatan.
Pemilik nama lengkap Dementria Devonne Lovato itu mengungkapnya dalam serial dokumenter YouTube barunya Demi Lovato: Dancing with the Devil. Di dalamnya, Demi blak-blakan mengaku saat dirinya mengonsumsi heroin yang dicampur dengan fentanyl oleh pria yang telah "memanfaatkan" dirinya.
"Saya tidak hanya overdosis. Saya juga dimanfaatkan," beber pelantun Heart Attact itu, dikutip dari laman Daily Star.
Dilecehkan berkai-kali
Sahabatnya Sirah Mitchell menambahkan bahwa pria itu akhirnya membuat Demi sangat mabuk dan meninggalkannya begitu saja dalam keadaan tragis. Ia nyaris meregang nyawa.
"Ketika mereka menemukan saya, saya telanjang, biru. Saya benar-benar dibiarkan mati setelah dia memanfaatkan saya," kata pemain Camp Rock itu.
"Ketika saya terbangun di rumah sakit, mereka bertanya apakah kami telah melakukan hubungan seks karena saling suka. Ada satu ingatan saat pria itu di atas saya (berhubungan seks. Saya ingat itu dan saya menjawab 'ya'," jelasnya.
"Tidak sampai sebulan setelah overdosis, saya menyadari, 'Kami saat itu tidak melakukannya atas dasar saling suka (untuk berhubungan seks)," imbuhnya.
Demi melanjutkan bahwa pelecahan seksual itu bukanlah yang pertama dia alami. Di masa remajanya, penyanyi asal Texas itu mengaku pernah diperkosa.
"Ketika saya remaja, saya berada dalam situasi yang sangat mirip. Saya kehilangan keperawanan saya karena pemerkosaan,"katanya.
"Saya adalah bagian dari kelompok Disney yang secara terbuka mengatakan mereka menunggu (berhubungan seks) sampai menikah. Saya tidak mengalami hal romantis itu (akibat pemerkosaan)," imbuhnya lagi.
Depresi
Diakui Demi, ia pernah melaporkan kejadian tersebut pada orang dewasa, tetapi pelakunya tak pernah mendapat ganjaran setimpal. Pelantun Skyscraper itu bahkan harus melihat pelakunya berada di dekatnya tanpa seorang pun percaya akan kejadian tersebut.
"Saya benar-benar menyalahkan diri sendiri selama bertahun-tahun, itulah sebabnya saya sangat sulit menerima kenyataan bahwa pemerkosaan memang benar menimpaku," katanya.
Tak ada orang yang percaya atas apa yang menimpanya, membuat Demi mengalami depresi. Lelah menjaga rahasianya, Demi mengaku sempat ingin bunuh diri.
Overdosis
Tak hanya itu, pelantun Send It On itu juga harus dilarikan ke rumah sakit pada Juli 2018 ketika nyaris meninggal setelah overdosis obat.
"Saya mengalami tiga stroke. Saya mengalami serangan jantung," ungkap Demi. "Dokter saya mengatakan bahwa saya memiliki lima sampai 10 menit lagi. Saya melewati batas yang belum pernah saya lewati."
Dalam trailer serial tersebut, penyanyi itu menambahkan bahwa banyak sekali yang ingin ia ungkap selama dua tahun terakhir untuk meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Kini, deretan masa kelam itu seolah tenggelam dan menyisakan ketegaran dalam diri Demi Lovato.
"Saya memiliki banyak kehidupan. Saya seperti kucing, Anda tahu? Saya berada di kehidupan kesembilan saya. Saya siap untuk kembali melakukan hal yang saya sukai, yaitu membuat musik," tegasnya.