Jennifer Garner Tersiksa, Anaknya Trauma Dikejar Papparazi
VIVA – Jennifer Garner buka suara dan bercerita perihal bagaimana anak-anaknya tumbuh dewasa dengan kondisi orang tua mereka yang sangat terkenal dan banyak di sorot publik.
Sebelumnya, berbicara tentang hidup penuh perhatian publik juga paparazzi yang tak ada habisnya di sekitar keluarganya, dia mengatakan sangat sedikit memiliki foto keluarga semenjak anak-anaknya mengalami trauma oleh kamera dan takut akan kejaran paparazzi.
Dikutip laman People, ketika ditanya perihal mengapa paparazzi begitu memengaruhi ketiga anaknya yaitu Samuel, 9 tahun, Seraphina, 12 tahun dan Violet, 15 tahun. Garner menjawab, "Kita akan bertanya kepada mereka saat mereka sudah lebih besar dari ini."
"Ketika mereka masih sangat kecil ada hal-hal di luar sana yang mengejutkan, permintaan saya kepada mereka selalu, 'Biarkan Ayah dan saya membujukmu melalui apa pun itu," katanya. "Saya akan memberi tahu mereka, 'Jika kalian melihat gambar di depan majalah, saya akan melihatnya bersama kalian dan kami akan melewati semua perasaan menakutkan yang muncul bersamaan.' " Berikutnya pengalaman buruk putra pertama Garner pada papparazi, klik halaman berikutnya.
Garner ingat saat anak pertamanya, Violet, berbicara tentang paparazzi saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak, "Dia berdiri di kursi dengan gaun beludru kecil, dengan rambut agak ke belakang dan kacamatanya terpasang dan dia tidak mengatakan R-nya benar, dan dia berkata, "Aku tidak menginginkan ini. Aku tidak ingin ada kamera ini, kamera itu menakutkan. Para pria itu menakutkan, mereka saling menjatuhkan satu sama lain dan aku tidak merasa seperti anak kecil ketika aku dikejar."
Garner, yang harus berbagi hak asuh anak-anaknya dengan mantan suaminya Ben Affleck, mengatakan kamera yang terus menerus mengikuti mereka membuatnya tak nyaman. “Membuat keluarga kecil kami sangat cemas dan tidak tenang."
"Ketika saya hendak pergi ke sekolah dan itu akan ada 15 mobil yang pergi mengikuti saya. Saya tidak pernah punya hari tanpa mereka, dan jika saya berhasil ke taman lalu bersembunyi di bagian bawah truk petugas kolam renang atau semacamnya, kemudian tiba tiba seorang pengasuh akan melihat saya di sana dan ia langsung menelepon nomor wartawan dan mereka mengerumuni saya," kenangnya.
Pada 2013, Garner dan orang tua selebriti lainnya yang dipimpin oleh Halle Berry memutuskan untuk mengambil tindakan terkait masalah ini dan mengesahkan undang-undang yang menyatakan bahwa paparazzi atau memotret anak-anak tanpa izin merupakan sebuah tindak kejahatan. Selengkapnya klik lagi di halaman berikut.
Garner pun paham bahwa walau apa yang dilakukan wartawan dengan mengejarnya terus-menerus dan memotret sembarangan adalah "bisnis” atau sebuah pekerjaan akhirnya hal itu sampai pada titik di mana hal itu mulai berdampak negatif pada anak-anaknya.
“Selama 10 tahun, setidaknya ada enam mobil dan seringkali hingga 20 mobil di luar rumah kami, di luar sekolah, dan saat kami ke dokter anak,” kenangnya. "Dan saya memohon kepada mereka, 'Tolong menjauh dari pintu dokter anak. Saya punya anak yang sedang sakit. Tolong.' "
"Kemana pun kami pergi, itu benar-benar seperti acara sirkus," kata Garner sebelum mengingat. Satu contoh peristiwa lagi adalah saat anak perempuan saya mencoba bermain sepak bola dan itu seperti kebun binatang untuk keluarga saya sehingga saya hanya berkata pada wartawan atau media, “Bisakah Anda tidak melakukan itu?" tambahnya.
Laporan: Aufa Prasya Namyra