Ditanya Pacaran Beda Agama, Febby Rastanty: Cukup Menarik

Febby Rastanty
Sumber :
  • Instagram @febbyrastanty

VIVA – Febby Rastanty mengungkapkan perasaannya terkait menjalin hubungan dengan seseorang yang berbeda keyakinan. Diketahui, Febby sempat menjalin hubungan asmara dengan Derby Romero hingga akhirnya harus berakhir. 

Namun, meski begitu Febby menganggap berpacaran dengan seseorang yang berbeda keyakinan dinilainya cukup menarik. Sebab, ia bisa banyak belajar meskipun ia tetap mencintai keyakinannya. 

"Sebenernya cukup menarik (pacaran beda agama) karena ya belajar banyak juga. Karena  kalaupun gue percaya banget sama agama gue, sama Tuhan gue. Tapi diwaktu yang sama gue juga orangnya mau belajar," kata Febby dalam video dikanal Febby Rastanty yang berjudul Pacaran BEDA AGAMA DIMATA FEBBY, BILLY, GINO, Sabtu, 19 September 2020.

Baca juga: Verrel Ingin Nikah Tanpa Pacaran, Begini Reaksi Febby Rastanty

Menurut Febby keinginannya untuk belajar dan mempelajari keyakinan lain berdampak baik untuknya. Bahkan, ia mengaku bisa semakin percaya dengan keyakinan yang dianutnya saat ini. 

"Mau belajar dalam arti bukannya mau pindah, tapi mau belajar kayak kenapa kaya gitu sih? Kenapa sih kita berbeda? Kenapa harus ada perbedaan? Kenapa lo beda? Apasih bedanya gue sama lo. Menurut gue itu penting juga bikin gue jadi makin percaya sama apa yang gua punya," ucapnya. 

Tetapi, Febby menganggap lebih baik menjalin dengan yang berkeyakinan sama. Ia memilih untuk meminimalisir perbedaan dengan pasangannya. 

"Tapi kayanya mending lebih baik sama yang satu agama. Selain emang dilarang di agama gue pun. Kayanya gua memilih untuk meminimalisir perbedaan yang ada di antara kita," ucap Febby.

Baca juga: Ngaku Sayang, Verrel Bramasta Masih Ragu Pacari Febby Rastanty?

Meski begitu, Febby menekankan tidak akan pindah keyakinan demi pasangan. Ia merasa tidak ada alasan yang tepat untuk pindah keyakinan termasuk karena kekasih. Selain itu, Febby juga tumbuh besar di keluarga yang berbeda keyakinan. Untuk itu, Febby tidak mau anaknya merasakan apa yang dirasakannya dulu.