Sebelum Ditusuk, Syekh Ali Jaber Ingin Umrahkan Anak Berusia 9 Tahun
- Youtube
VIVA – Syekh Ali Jaber bercerita mengenai penusukan dirinya yang dilakukan oleh seseorang bernama Alfin Andriam. Tragedi itu terjadi di Bandar Lampung pada Minggu 13 September 2020.
Dia tak menyangka menjadi korban penusukan. Apalagi selama 12 tahun berada di Indonesia, Syekh Ali Jaber tak pernah menyakiti siapapun atau kaum mana pun.
"Bagi saya, ini pengalaman baru. Karena selama di Indonesia, 12 tahun, enggak pernah saya menyakiti orang. Mau agama atau kelompok manapun. Jadi saya berusaha untuk jadi orang baik, terutama suci hati," kata Syekh Ali Jaber, dalam podcast Deddy Corbuzier berjudul Syekh Ali Jaber, Saya Pasrah yang diunggah pada hari Rabu, 16 September 2020.
Saat menghadiri ceramah tersebut, Syekh Ali Jaber menyaksikan wisuda hafiz Al-Quran anak-anak. Dia meminta wisudawan untuk unjuk gigi kemampuan hafalan Al-Qur'an.
"Saya ada kebiasaan, kalau acara wisuda saya suka tes bacaan. Karena saya orangnya menggerakkan hafalan, tapi harus bacaan yang benar," ujar Syekh Ali.
Setelah meminta salah satu santri untuk maju, anak wanita berusia 9 tahun naik ke panggung. Syekh Ali Jabar meminta anak tersebut membaca Al Fatihah. Syekh Ali juga memuji kualitas suara tersebut sehingga ingin memberikan hadiahnya.
"Dia tanya sama ibunya, dia mau sepeda. Saya tanya, 'kamu bisa naik sepeda?' 'Enggak'. Gimana mau sepeda tapi enggak bisa. Tanya ibumu lagi, mau hadiah apa lagi," tutur Syekh Ali Jaber menirukan obrolannya dengan anak tersebut.
Ulama tersebut sudah berniat akan memberangkatkan umrah anak tersebut dan ibunya. Hanya saja, Syekh Ali Jaber sengaja membuat sang anak bertanya lagi kepada ibunya. Ternyata setelah bertanya kepada ibunya, anak itu ingin hadiah umrah.
"Sesuai yang saya mau. Saya suruh ibunya naik ke atas panggung. Saya bilang mau foto. Sebenarnya mau kasih kejutan. Selamat ibu dan anaknya dapat hadiah umrah, tapi pakai selfie. Saya kan enggak pegang handphone. Tapi pas dibuka data enggak bisa, karena data terlalu penuh," tutur Syekh Ali Jaber menjelaskan.
Kemudian Syekh Ali Jaber meminta jamaah untuk meminjamkannya telepon genggam. Syekh Ali Jaber awalnya mengira pria yang berlari tersebut akan meminjamkannya telepon genggam.
"Subhanallah, qadarullah, saya rasa ada orang mendekat, lari. Pikiran saya dalam waktu sekian detik, saya pikir mau dikasih hp. Karena kan saya menunggu hp. Pinjam hp dari jemaah, karena mau foto," tutur dia.
Syekh Ali Jaber dan pelaku sempat bertatap dalam seperkian detik. Pria itu kaget karena Syekh Ali Jaber menyadari kedatangannya. Untungnya, Syekh Ali Jaber reflek saat pisau menjurus ke arahnya.
"Saya belum membayangkan ada apa, enggak ngeh pisau. Saya merasa kalau posisi saya diam, sudah jelas habis. Ketika tertusuk, dia nampaknya masih pegang kuat (pisau). Saya kira dia mau cabut buat nusuk lagi. Tapi pisaunya patah, karena saya berdiri, enggak diam," ungkap Syekh Ali Jaber.