Sultan! Baim Wong Hiasi Rumah Baru dengan Karpet Rp1,2 M
- Instagram @paula_verhoeven
VIVA – Baim Wong tampak masih ingin mendekorasi rumah barunya dengan beberapa furnitur. Selain itu, suami Paula Verhoeven itu ternyata senang mengoleksi karpet.
Ya, karpet merupakan barang seni yang punya nilai filosofi tak sembarangan. Apalagi banyak karpet yang berasal dari Iran, Turki, Pakistan, Afghanistan, dan India. Makanya harganya bisa mencapai ratusan jutaan hingga miliaran rupiah.
Wajar saja kalau Baim senang koleksi barang tersier satu ini dengan motif satu-satunya dan bahan yang terbaik di dunia. Oleh karena itu, dia pun mendatangi toko Al Barkat Carpets di kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.
Momen belanja Baim terlihat dalam kanal Youtube Baim Paula berjudul Baru Aja Kenal, Dikasih Karpet Seharga Rp 1,2 Milyar? Ini Orang Siapa? Kok Baik Banget?? yang tayang hari Selasa, 1 September 2020. Dia pun sempat melihat beberapa sampel karpet yang berukuran sedang dan besar.
Baim pun menanyakan kualitas karpet terbaik berasal dari negara mana.
"Terkenal tuh sebenarnya karpet darimana?" tanya Baim.
"Iran," jawab Atta Ul Karim, pemilik bisnis karpet yang melayani Baim.
Tak hanya karpet untuk ruang tamu dan keluarga, Baim juga berencana membeli roll sajadah untuk di musala dalam rumahnya.
"Ini yang paling bagus yang mana buat salat?" tanya Baim lagi sambil melihat beberapa roll sajadah.
Dia dipamerkan salah satu yang terbaik berwarna merah dengan motif yang mewah.
"Karpet itu harus dilihat dulu dari belakang. Lebih padat lebih bagus, lebih awet nanti karpetnya jadinya. Baru kita lihat bahannya dan ketebalan karpetnya," ujar Atta menjelaskan cara memilih karpet yang baik.
"Saya mau banget musala saya bagus," kata Baim.
Baim makin terkesima ketika melihat karpet terbaik dan terbagus di dunia. Bahkan dia tak menyangka harga karpet tersebut mencapai Rp1,2 miliar.
"Ini motifnya, bahan dan pengerjaannya dengan rajut tangan. Seratus persen sutra kalau kena air jadi luntur. Dalam satu inchi kurang lebih 400 ikatannya," ungkap Atta mendeskripsikan karpet mewah itu.
"Hah ?! Capek deh. Ini handmade ya, kok kita enggak ngerti ya," timpal Baim kaget.
"Orang yang udah mengerti langsung bilang 'Saya mau ini, saya enggak mau yang lain'. Karena ini udah yang paling waduh (terbaik)," ungkap Atta yang berasal dari Pakistan.
"Iya beda ya, bagus banget ya," timpal Baim takjub.
"Ini enggak bisa pakai harga ini, nawar. Jadi kalau mau nawar enggak boleh di bawah Rp1 miliar. Ini di atas Rp1,2 miliar, 82 ribu US Dolar. Sutra ini," ujar Atta lagi.
"Hah?! Ini?! Oh iya (sutra), untuk barang koleksi gitu ya," respons Baim makin kaget sekaligus merasakan bagaimana berdiri dan nyamannya duduk di karpet tersebut.
Baim kemudian duduk di sofa bercerita dengan Atta. Dia makin terkaget-kaget lagi saat mengetahui kalau karpet yang dihadiahi untuk dia itu dibuat selama tiga tahun.
Bahkan dia makin tahu kalau ada karpet yang nilainya lebih mahal lagi yang berasal dari kerajaan zaman dahulu namun disimpan di museum. Sehingga tak dapat diperjualbelikan di Indonesia.
"Tiduran di karpet Rp1 miliar," ucap Baim berdiri dari sofa untuk kembali duduk dan tiduran di atas karpet mahal. Ada-ada aja nih Bosque!