Sebut Lutfi Agizal Pansos, Rizky Billar: Masih Mulia Asisten Gua

Rizky Billar
Sumber :
  • Instagram @rizkybillar

VIVA – Permasalahan istilah 'Anjay' sepertinya semakin memanas. Hal ini berawal dari Rizky Billar yang turut mengomentari unggahan Lutfi Agizal, soal kata anjay yang dianggap merusak moral bangsa.

"Lu kalau mau naik followers mending jadi assisten gua, eno sekarang followersnya lebih banyak dari lu," tulis @rizkybillar melalui kolom komentar, dikutip VIVA dari Instagram @lambe_turah, Minggu, 30 Agustus 2020.

Merasa belum puas, kini pria yang dikabarkan sedang dekat dengan Lesti Kejora itu membuat unggahan di Instagram Story. Dalam unggahannya, Rizky kembali menyinggung kekasih Salshadillla, putri Iis Dahlia itu, hanya ingin menaikkan followers dengan mempermasalahkan kata 'anjay'.

"Ribet2 permasalahin perkara 1 kata doank hanya untuk menaikkan followers yang bahkan tidak naik2 yang imbasnya mayoritas orang memerangimu. Menghujatmu," tulis @rizkybillar, mengawali sindirannya.

Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Muhammad Rizky Billar itu menyebut, masih lebih baik asistennya, Moreno Pratama atau Eno, yang followers-nya sudah mencapai 200 ribu hanya dalam waktu 2 minggu, tanpa harus menjatuhkan orang lain.

"Iri ga Fi? Yaah gua tau sih dalam hati kecil lu gua tau ada keirian karna gua kenal lu juga. Gini, kita sama-sama anak perantauan yang ingin sukses di sini, tapi beda cara," lanjut dia.

Rizky Billar menilai, orang-orang lebih banyak menyukai asistennya ketimbang Lutfi. Bahkan menganggap derajat Eno lebih tinggi ketimbang Lutfi Agizal. Tidak hanya itu, Rizky blak-blakan menyebut kalau Eno, asistennya, jauh lebih mulia dibanding Lutfi. Kenapa?

"Followers Eno lebih tinggi dan bisa dibilang engagement Eno lebih tinggi. Tapi ketika dia ditawarin endorsment dan gua mengizinkan dengan santai dia menjawab 'Enggaklah bang, kan gua udah dapet gaji dari abang. Lagian kan ini followers bang billar juga," cerita Rizky.

Lebih jauh, pria asal Medan itu turut menyindir Lutfi Agizal dengan mengatakan, pendidikan tinggi tidak menjadi patokan baik atau buruk akhlak atau budi pekerti seseorang.

"Dari sini juga gua dapat suatu pelajaran. Pendidikan tinggi ga jadi patokan baik atau tidaknya akhlakmu dan budi pekertimu," tutup Rizky Billar.