Meghan Markle Merasa Pekerjaannya di Politik Lebih Penting dari Akting
- Instagram @sussexroyal
VIVA – Meghan Markle nampaknya masih memiliki semangat yang kuat untuk tetap berkarier di dunia politik. Meski sudah mundur dari anggota senior Kerajaan Inggris bersama suaminya, Pangeran Harry, namun Meghan yakin masih memiliki misi yang mulia menggunakan suaranya.
Ia ingin mengakhiri rasisme yang sistemik di Amerika serikat dan ingin agar suaranya didengar.
"Meghan mengatakan pekerjaannya sebagai pemimpin lebih penting dari apapun saat ini dan dia sudah berbicara dengan Oprah dan komunitas pemimpin lainnya tentang bagaimana dia bisa menjadi bagian dari solusi. Meghan merasa misinya lebih dari sekadar berakting. Dia mengatakan ingin menggunakan suaranya untuk perubahan dan belum mengesampingkan karier di politik," ujar seorang sumber kepada Daily Mail.
Sementara itu, Duchess of Sussex itu mengakui ada yang salah jika tidak mengeluarkan suara terkait kematian George Floyd.
Menyinggung kematian orang-orang kulit hitam di tangan polisi, Meghan membuat pesan dalam sebuah video yang ditujukan kepada angkatan yang baru saja lulus dari sekolahnya di Los Angeles, Immaculate Heart High.
"Apa yang terjadi di negara kita dan negara bagian kita dan di kampung halaman kita LA sangat membuat hancur. Aku tidak yakin apa yang bisa aku katakan kepada kalian. Aku ingin mengatakan hal yang benar dan aku sangat gugup itu bisa dipisah. Aku menyadari satu-satunya yang salah untuk dikatakan adalah tidak mengatakan apapun karena hidup George Floyd berharga dan hidup Breonna Taylor berharga dan hidup Philando Castile berharga dan hidup Tamir Rice berharga...dan begitu juga dengan banyak orang lainnya yang nama-namanya kita ketahui dan tidak kita ketahui," ujarnya dalam video.
Ibu dari putra yang berusia 13 bulan, Archie, juga meminta maaf kepada para pelajar karena harus tumbuh di dunia di mana rasisme masih terjadi dan mengingat beberapa nasihat yang pernah diterimanya saat remaja.
"Aku berpikir mengenai saat ini saat aku masih siswa tingkat dua, aku masih 15 tahun...itu adalah tahun kami melakukan pekerjaan sukarela. Dan aku ingat satu guru, Nona Pollia, mengatakan kepadaku, 'Selalu ingat untuk menempatkan orang lain di atas ketakutanmu.' Nasihat itu terus melekat sepanjang hidupku dan aku memikirkannya lebih banyak lagi seminggu kemarin dari sebelumnya. Jadi hal pertama yang ingin aku katakan kepada kalian adalah aku minta maaf. Aku minta maaf kalian harus tumbuh di dunia di mana ini masih ada," lanjutnya.