Nge-tweet soal Transeksual, J.K. Rowling Dihujat Habis-habisan

J.K. Rowling
Sumber :
  • Facebook J.K. Rowling

VIVA – Penulis asal Inggris, J.K. Rowling dihujat oleh warganet setelah ia mengunggah serangkaian kicauan bernada transphobic atau phobia transeksual. Penulis novel Harry Potter itu menggunakan akun Twitter pribadinya untuk mengunggah posting-an kontroversial.

"Kalau jenis kelamin tidak nyata, maka tak ada ketertarikan sesama jenis. Kalau jenis kelamin tidak nyata, kenyataan kehidupan wanita di dunia akan terhapus," tulis Rowling, dikutip VIVA dari laman Aceshowbiz, Senin, 8 Juni 2020.

Namun, J.K. Rowling menekankan kalau ia bukanlah seseorang yang phobia atau benci pada kaum transeksual.

"Aku kenal dan mencintai orang-orang transeksual, tapi menghapus konsep jenis kelamin menghilangkan kemampuan banyak orang untuk mendiskusikan kehidupan mereka secara bermakna. Untuk bicara kebenaran bukan berarti aku benci," katanya.

Ia melanjutkan bahwa dia adalah orang yang justru berempati pada kaum transeksual selama ini. Itu karena kaum transeksual rentan terhadap kekerasan pria, seperti wanita lainnya.

"Aku menghargai semua hak transeksual untuk hidup dengan cara yang mereka rasa otentik dan nyaman bagi mereka," ujar J.K. Rowling.

"Aku akan berdiri bersama kalian kalau kamu didiskriminasi karena menjadi seorang transeksual. Di waktu yang sama, hidupku sudah dibentuk dengan menjadi wanita. Aku tak percaya jika bicara seperti ini artinya aku membenci," tambahnya.

Wanita berusia 54 tahun itu juga frustasi ketika ada artikel yang berisi 'Jenis kelamin orang non-biner mengalami menstruasi'.

Ia mengunggah ulang artikel itu dan menuliskan keterangan, "'Orang yang menstruasi'. Saya yakin dulu ada kata untuk orang-orang itu. Seseorang bantu saya. Wumben? Wimpund? Woomud?"

Namun, pesan Rowling tak diterima baik oleh warganet. Mereka tetap menganggapnya sebagai orang yang phobia terhadap transeksual.

"Wanita ini benar-benar brengs*k. Diam kau wanita transphobia. Kamu tak mengenal atau mencintai transeksual kalau kamu tak mengakui eksistensi mereka," kata salah seorang warganet.