Unggah Video Lelang Keperawanan, Sarah Keihl Dimaki-maki Orangtua
- IG Sarah Salsablla.
VIVA – Selebgram Sarah Keihl telah mengungkapkan permohonan maafnya kepada publik atas kehebohan yang terjadi pasca pernyataannya ingin melelang keperawanan.
Sarah mengaku bahwa ia tak benar-benar ingin melelang keperawanannya, melainkan hanya ingin menyindir orang yang tak patuh pada peraturan PSBB pemerintah untuk memutus rantai penularan virus corona atau COVID-19.
Sarah menemui Dokter Tirta dan membuat video yang kemudian diunggah Tirta ke akun Instagram pribadinya. Dalam video itu, Sarah menangis sesenggukan dan menjelaskan kalau videonya yang bikin geger publik merupakan bentuk kekecewaannya di masa PSBB.
Menurutnya, ia merasa sudah berusaha disiplin dalam PSBB dan tidak pernah keluar rumah kecuali untuk melakukan aksi sosial.
"Di sini sebenarnya bukan menjual diri, tapi saya mencari tendensi bagaimana agar masyarakat bisa mengerti. Isu keperawanan ini bukan saya maksudkan jual diri. Namun, di sini yang dimaksudkan adalah nyawa. Banyak orang yang bertaruh nyawanya, namun beberapa orang tidak mengikuti dengan disiplin anjuran di rumah saja," katanya, Sabtu, 23 Mei 2020.
Ia melanjutkan bahwa yang ia maksud adalah seharusnya orang bisa mengikuti aturan PSBB dan tetap tinggal di rumah.
"Kenapa nyawa seseorang tidak diperhatikan namun ketika hal yang sensitif seperti keperawanan sangat disorot. Di sini maksudnya bagaimana caranya saya bisa berkontribusi untuk menghentikan wabah corona ini. Namun, saya tahu cara yang saya lakukan ini salah," ujar Sarah Keihl.
Ia juga bercerita, tak lama setelah mengunggah video tersebut, ia langsung menghapusnya. Itu karena orangtuanya sendiri pun sampai memakinya.
"Ketika saya meng-upload video itu pun langsung saya take down, karena orangtua saya pun memaki-maki saya. Karena mereka tidak sampai atas sarkas yang saya buat, karena analisis yang saya buat sebelumnya tidak bisa sampai di masyarakat dengan baik," kata Sarah.
Sarah Keihl pun memohon kebesaran hati publik untuk memaafkannya. Ia sadar, walaupun berniat baik, tapi kalau caranya salah, ia tetaplah bersalah.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya. Walaupun niatnya baik kalau caranya salah akan tetap menjadi salah. Di hari Lebaran ini saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang saya buat. Semoga kalian berbesar hati untuk memaafkan," ujarnya.
"Untuk chat yang disebar (berisi video itu setting-an agar ia bisa mendapat follower) bisa saya pastikan 100 persen hoax. Itu bisa dilaporkan atas tuduhan UU IT. Namun, di sini saya berbesar hati untuk memaafkan dan saya harap kalian semua juga bisa memaafkan saya. Terima kasih," tutup Sarah Keihl.