Sebelum Meninggal, Agung Hercules Sempat Jalani Perawatan di Bandung

Agung Hercules semasa hidup dan Ferdians
Sumber :
  • Instagram Ferdians Setiadi

VIVA – Ahli hipnosis, Ferdians Setiadi sempat membantu pembuatan video Agung Hercules. Menurut Ferdians, kesehatan Agung menurun dalam beberapa minggu terakhir.

"Sempat ke Bandung karena sempat enggak bisa ada tindakan dulu di medis jadi dibawa ke Bandung, istirahat di rumah," katanya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Kamis, 1 Agustus 2019.

Agung sempat dirawat beberapa hari di Bandung. Bahkan, pelantun Astuti itu sempat diperbolehkan pulang. Tak lama berada di rumah, kesehatan Agung Hercules kembali menurun.

"Beberapa minggu dari situ anfal lagi, akhirnya dibawa ke sini, ke Dharmais. Kabar terakhir seminggu lalu sudah sadar lagi," ujarnya.

Kini tinggal kenangan yang masih membekas dalam ingatan Ferdians. Agung Hercules diingat sebagai sosok rendah hati, gemar bercanda dan tak bisa melihat orang lain dalam kesusahan.

"Kalau saya orang hipnosis, bahasa tubuhnya tahu ada masalah, tapi di depan teman-teman selalu berusaha enggak ada apa-apa," katanya.

Agung Hercules meninggal setelah melawan kanker otak glioblastoma stadium akhir. Dia sempat dirawat intensif selama beberapa bulan terakhir.

Pria yang sebelumnya identik dengan tubuh kekar tersebut pun akhirnya tampak kurus dan wajahnya menjadi pucat. Bahkan rambut panjangnya dipangkas habis karena menjalani perawatan.

Adapun berita meninggalnya Agung Hercules dibenarkan oleh manajer Agung Hercules. Rekan sesama artis pun mengaku kaget dengan kabar tersebut.

Terkait glioblastoma yang diderita Agung Hercules, seperti dilansir dari Medical News Today, merupakan salah satu bentuk kanker otak paling mematikan. Tumor otak ganas ini sangat agresif, dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 10-12 bulan.

Salah satu alasan mengapa glioblastoma sangat mematikan adalah karena mereka muncul dari sejenis sel otak yang disebut astrosit. Sel-sel ini berbentuk seperti bintang, jadi ketika tumor terbentuk mereka mengembangkan tentakel, yang membuatnya sulit untuk diangkat melalui pembedahan.

Selain itu, tumor ini berkembang dengan cepat. Ini karena astrosit memberikan dukungan kepada neuron dan mengontrol jumlah darah yang mencapai mereka, sehingga ketika tumor terbentuk, mereka memiliki akses ke sejumlah besar pembuluh darah, membantu sel kanker tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat.