Mantan ART Ungkap Sisi Lain Roro Fitria yang Tak Diketahui Publik
- VIVA/ Putri Dwi Rahmadani
VIVA – Sidang kasus narkoba yang menimpa artis seksi, Roro Fitria hari ini kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 18 September 2018. Sidang kali ini mengagendakan mendengarkan saksi dari pihak Roro Fitria.
Saksi yang dihadirkan kali ini adalah mantan asisten pribadi Roro Fitria, bernama Warsem. Selama sidang berlangsung Warsem mengungkapkan beberapa fakta prihal mantan majikannya itu, salah satunya adalah pernah melihat langsung Roro mengonsumsi narkoba.
“(Melihat mengunakan narkoba) Di kamar lagi pakai asap-asap, dan di lantai ada gula-gula seperti kristal. Namun, Nyai (Roro) bilang itu hanya minum vitamin,” ujar Warsem saat sidang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 18 September 2018.
Tidak hanya melihat Roro mengonsumsi narkoba di kamar saja, Warsem juga sempat memergoki artis berusia 28 tahun ini sedang menggunakan narkoba di ruang DJ dan di dalam mobil pribadinya. Namun dikatakan Warsem, lagi-lagi Roro mengatakan bahwa ia hanya sedang mengonsumsi vitamin untuk kesehatan tubuhnya.
Menurut mantan asistennya itu, setelah meminum vitamin yang ternyata narkoba tersebut Warsem menyebutkan bahwa energi dari Roro bisa meningkat dan tidak mudah terserang capek.
Bahkan, yang lebih mengagetkan lagi Warsem mengungkapkan fakta bahwa Roro Fitria ternyata sosok yang mudah marah. Kemudian, ketika sedang marah diakui Warsem ia tidak mau mendekati majikannya itu karena takut dibentak. Hal ini sangat bertolak belakang dengan penampilan Roro tiap kali muncul di layar kaca yang selalu murah senyum dan ramah.
“Kadang suka marah-marah. Suka ngambek. Kalau nyai (Roro) lagi marah-marah, saya enggak berani tanya apapun. Saya takut,” ucap Warsem di hadapan Majelis Hakim .
Warsem sendiri mengaku telah mengenal keluarga Roro selama satu tahun, dan untuk bekerja dengan wanita kelahiran Yogyakarta itu ia hanya kuat bertahan selama lima bulan saja. Alasan utamanya berhenti bekerja kepada Roro Fitria adalah karena cape dengan waktu kerja yang padat tidak kenal waktu dan sering diburu-buru.