Pengakuan Inul Daratista, Bayar Cicilan Rumah Rp300 Juta Tiap Bulan
- Instagram Inul Daratista
VIVA – Pernah menjalani hidup susah, dan kini sukses sebagai artis juga penyanyi dangdut terkenal tak lantas membuat Inul Daratista lupa dengan masa-masa hidup susahnya. Diakui Inul, ia berjuang keras untuk bisa hidup mewah dan bergelimang harta seperti sekarang.
Lewat akun Instagram miliknya, Inul mengungkap pengakuan soal perjuangannya menjadi artis terkenal, memiliki rumah dan kehidupan yang layak. Ia pun mengakui, tidak mudah untuk mewujudkan mimpi jadi penyanyi terkenal.
Banyak hal yang dia lakukan, bahkan saat berjuang untuk memiliki rumah mewah, Inul harus bekerja keras demi bisa membayar cicilan rumah yang tak murah. Ia pun mengaku, untuk bisa tinggal di rumah elite di kawasan Pondok Indah, dia harus membayar cicilan hampir Rp300 juta tiap bulannya.
"Menjadi yg terbaik itu gak mudah !! Menjaga yg sdh di raih juga gak mudah !! Mempertahankan yg sdh ada juga tak semudah yg anda lihat !! Ketika sy punya rumah pondok indah dgn cicilan rumah hampir 300jt sbln 5thn lamanya, buka karaoke dgn modal pinjaman bank yg instalmennya ratusan jt, berjalan bertahun2 smp saat ini,maklum namanya jg pengusaha," tulisnya di akun inul.d.
Meski pernah hidup susah, Inul mengaku tak malu menceritakan perjuangan kerja kerasnya selama ini. Ia pun merasa bangga, bisa menjalani pekerjaan halal dan bisa mewujudkan segala keinginannya.
Inul mengaku rela puasa, demi bisa membayar semua cicilan dan juga pinjaman bank. Inul juga rela tidak menjalani liburan seperti orang lain, semua demi hidup layak saat ini.
"Tapi aku tak malu mengakuinya krn smua halal dan nyaur bayarnya juga dgn kerja keras. saya musti puasa segalanya, kuat bertahan, gak bisa beli barang bagus, gak pergi holiday,makan juga seadanya, (emg dr dulu juga makan tempehh) tabungan gali lobang tutup lobang, kerja bagai kuda bla bla bla, klo ada uang sisa baru bisa shoping bahkan skrgpun demi menjd yg ter baik dr segalanya saya tak pernah menyerah dlm hidup, selagi Allah memberi kepercayaan dan kemampuan jg kesehatan aku akan berjuang tiada akhir, susah dahulu siap senang kemudian, dgn segala peluh keringat dan airmata."
Meski sukses seperti sekarang, Inul tak lantas sombong. Ia terus berdoa dan tak lupa menjalani ibadah. Inul bahkan tak lupa, untuk selalu beramal.
"Jgn dilihat sy byk berlian dan uang byk, rumah mewah,usaha dimana2, itu smua dipandang mudah, itu salah itu smua yg kudapat dgn doa dan tenaga extra super sakit2 utk mendapatkannya, tentunya dgn restu orgtua, suami terkasih, ibadah dan berdoa."
"Mungkin klo aku jd wanita jalang (amit2) bs jd lebih tajir melintir dr yg aku dapat saat ini, na’uzubillah himinzaligh saya paling anti meminta2. Apa yg kudapat jg tdk smua haknya utk sy, msh ada hak milik si fakir miskin nempel pd diri saya jd wajiblah mengembalikannya meski dgn caraku sdri."
Inul juga sadar, sebagai manusia dia sering melakukan kesalahan. Namun beruntung, Inul juga selalu sadar akan kesalahannya. Ia pun percaya, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Apapun kerja keras yang dilakukannya, pasti akan membuahkan hasil yang baik.
"Hidup ini di bolak balik sj, opo sing arep di sombongke ?? Mati jg telanjang ditemani amal yg blom tentu byk !! Kain kafan 7 hari sdh jd lapuk campur tanah klopun kdg khilaf mohon d maklumi namanya manusia tempatnya khilaf dosa. Tapi perlu di ingat, Allah tdk akan merubah nasib suatu kaum jika ia tdk berusaha merubahnya dahulu dan ALLAH yg akan memberi jalan. Tidak ada perjuangan yg sia2, inshaa Allah pasti akan dpt berkatnya dgn cara yg cepat/lambat. Tidak ada perjuangan yg akan mengkhianati hasil jika kita berusaha dan ikhlas. Ojo nyerah Ojo pesimis Ojo dumeh Ojo sombong ojo sembrono."