Atalarik Syach: Saya Ikuti 'Drama' Tsania Marwa

Atalarik Syah
Sumber :
  • VIVA/Shalli Syartiqa

VIVA – Atalarik Syach menyayangkan Tsania Marwa yang tak pernah berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Padahal menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan Tsania untuk berjumpa dengan kedua buah hatinya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira.

Atalarik mengatakan, Tsania bisa berkomunikasi dengan surat. Namun paling baik adalah dengan bertemu langsung.

"Kalau mau komunikasi, koresponden saya pakai surat boleh, surat cinta boleh. Datang lebih baik, lebih bermoral, punya etika, datang langsung. Dengan cara-cara yang baik saja," kata Atalarik yang ditemui VIVA di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Maret 2018.

Dia menuturkan, meski sudah berpisah dengan ibu dari dua buah hatinya itu, Atalarik tidak membenci Tsania. Dia justru, mengajak wanita berusia 26 tahun itu untuk bertemu dengan anak-anaknya.

"Ayo dengan hati yang lapang dan dingin kalau mau ketemu anak. Dia (Marwa) pribadi, saya tidak mau ada ikut campur orang ketiga," ujarnya.

Atalarik menjelaskan bahwa pada awal perpisahannya dan kisruh rumah tangga, anak mereka menanyakan keberadaan ibunya. Saat itu, Atalarik memberitahu bahwa Tsania berada di rumah neneknya (orangtua Marwa), sesuai dengan yang dikatakan Tsania kepada anak mereka.

"Abangnya (anak pertama) menanyakan itu (nanya keberadaan Marwa) waktu di awal, tapi ini adalah drama yan di-create oleh Tsania Marwah bahwa dia (Marwa) harus tinggal di rumah Mak Njit (orangtua Marwa) karena harus syuting, (lokasinya) lebih dekat," tutur Atalarik.

Dia mengatakan bahwa Tsania yang mengarang keberadaannya selama ini. Karena itu, menurut Atalarik, dia hanya mengikuti apa yang dikatakan Tsania.

"Jadi untuk menenangkannya, untuk kebaikan (Tsania) Marwa sendiri bahwa saya tidak mungkin cerita apa adanya (perpisahan). Anak saya tidak mengerti, bukan porsinya. Saya pakai kok drama yang dibikin Marwa sampai sekarang seperlunya," katanya.

Dia pun mengaku memilih diam saat dirundung pertanyaan yang menyangkut kisruh rumah tangganya dan pertanyaan dari kedua buah hatinya. Namun Atalarik justru merasa disudutkan.

"Saya menunggu pertanyaan-pertanyaan dari mereka (anak-anak), dan saya tidak boleh bohong, tidak menjelekkan, tidak boleh saling menjelekkan karena anak-anak punya hak mutlak untuk image baik bagi hidupnya. Saya diam dari media karena saya membangun itu, tapi kok saya terus yang diserang," katanya.