Tayang di Indonesia, Film Mantan Wapres AS Bikin Tercengang

Film Dokumenter Mantan Wapres AS, Al Gore
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Wakil Presiden Amerika Serikat era Bill Clinton, Al Gore, kembali merilis film dokumenter keduanya yang berjudul An Inconvenient Sekuel: Truth to Power. Film dokumenter tentang lingkungan ini merupakan lanjutan dari seri pertama yang tayang 2006.

Al Gore yang dinilai sebagai sosok pemerhati efek perubahan iklim kembali menceritakan bagaimana sulitnya meyakinkan masyarakat dunia tentang pentingnya masalah ini. Di film keduanya, yang menjadi pokok pembahasan adalah konferensi lingkungan Paris 2015.

Film yang digarap Paramount Pictures tersebut menceritakan bagaimana efek perubahan iklim makin terlihat di berbagai belahan dunia. Mencairnya es di wilayah-wilayah kutub diperlihatkan secara detail dengan rekaman dokumenter yang sangat jarang dilihat orang.

Seperti peristiwa pecah dan cairnya gunung es di Greenland, misalnya. Semua terekam oleh kamera miliknya.

Film Al Gore ini juga memperlihatkan secara jelas bagaimana mencairnya es yang sudah semakin mengancam kehidupan tempat tinggal manusia. Banjir bandang di Miami, New York, India, bahkan Filipina pada 2013 yang menelan korban ribuan jiwa juga dijelaskan dalam film tersebut tentang keterkaitannya dengan perubahan iklim. 

Dil film tersebut, Al Gore juga memperlihatkan bagaimana sulitnya meyakinkan dunia untuk menggunakan energi alternatif yaitu energi Matahari. Energi Matahari dengan Solar Cell diyakini Al Gore dapat menjadi solusi bagi keadaan iklim yang mulai berubah saat ini.

Penonton juga diperlihatkan bagaimana dalam konferensi iklim Paris COP 21 pada 2015, negara seperti India menolak untuk menandatangani perjanjian penggunaan energi alam. India bersikeras tetap menggunakan batu bara karena murah dan warganya banyak membutuhkan sumber daya energi.

Kerasnya negosiasi antara India dan petinggi negara-negara lain, termasuk Al Gore menjadi pemahaman baru tentang bagaimana perubahan iklim menjadi sebuah isu serius, meski tak semua negara bersedia untuk mendukung.

Film ini akan mulai tayang di beberapa bioskop terpilih mulai 25 Agustus 2017. Film dokumenter dari kisah nyata ini akan membuat penonton menjadi lebih memperhatikan dengan perubahan iklim dunia. Film ini juga mendorong orang-orang untuk mulai membiasakan menggunakan sumber energi terbarukan. (art)