Fanny Ghassani Bicara Soal Tantangan Main Film Horor Sebelum 7 Hari, Beberkan Hal Ini
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
Jakarta, VIVA – Fanny Ghassani kembali membintangi film layar lebar berjudul Sebelum 7 Hari. Ini adalah proyek comeback Fanny ke dunia perfilman, ia terakhir main film tahun 2009 dan setelah itu fokus berkarier di televisi sebagai pemain sinetron dan presenter.
Dalam film bergenre horor itu, Fanny berperan sebagai Anggun. Pada saat ditemui, Fanny mengungkap tantangan yang dialami saat membintangi film Sebelum 7 Hari yakni harus berbicara dengan bahasa Jawa. Fanny yang merupakan orang Betawi mengaku harus belajar terlebih dahulu untuk berbicara menggunakan bahasa Jawa.
"Jadi aku berperan sebagai Anggun, seorang ibu yang background-nya memang orang Jawa, jadi kebanyakan dari kami menggunakan bahasa Jawa, tapi kalau Anggun hampir seluruh scene-nya berbahasa Jawa. Menantang karena aku Betawi kan, jadi perlu belajar," kata Fanny Ghassani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2025.
Untuk mendalami peran Anggun, Fanny terlebih dahulu menjalani reading selama kurang lebih dua minggu. Selain bahasa Jawa, tantangan lain yang dirasakan Fanny adalah harus nembang atau bernyanyi dengan menggunakan bahasa Jawa.
"Kita ada acting coach kurang lebih sekitar dua mingguan reading. Acting coach-nya bisa bahasa Jawa jadi membantu, men-translate skrip itu yang sebenarnya sudah bahasa Jawa. Nembang juga bahasa Jawa, challenge-nya bukan bahasa Jawa tapi nembangnya itu juga," kata Fanny.
Dalam kesempatan itu, Fanny juga mengungkap alasan kenapa ia akhirnya tertarik untuk membintangi film horor Sebelum 7 Hari, salah satunya karena film tersebut menyuguhkan cerita yang menarik.
"Karena ceritanya bagus, pak Awi sutradara kita tau film horornya selalu bagus, selalu banyak penontonnya. Di luar itu secara eksekusi itu baik, kita sebagai aktor puas dengan hasilnya," kata Fanny.
Sebagai informasi, film Sebelum 7 Hari akan tayang di bioskop mulai 23 Januari 2025. Selain Fanny, film tersebut juga dibintangi oleh Agla Artalidia, Anantya Rezky Kirana, Sulthan Hamonangan, Haydar Salishz, dan yang lainnya.