Cerita Marthino Lio Soal Dosa Musyrik, Ada Horor di Siang Hari

Marthino Lio, menuturkan pengalamannya berperan dalam film horor Dosa Musyrik
Sumber :

Jakarta, VIVA –  Pada tanggal 29 Oktober 2024, VIVACinema kembali kedatangan tamu, bintang utama film Dosa Musyrik, Marthino Lio. Dalam kesempatan tersebut, Marthino berbagi cerita mendalam tentang pengalamannya memerankan karakter utama, Nugie, dan bagaimana film Dosa Musyrik mencoba menghadirkan sensasi horor yang berbeda, dengan mengangkat kengerian yang terjadi di siang hari sesuatu yang jarang digunakan dalam film horor.

Dalam film ini, Marthino berperan sebagai Nugie, seorang kakak yang harus mengambil peran kepala keluarga di tengah keadaan hidup yang sulit. "Nugie itu kakak yang paling tua. Kondisinya juga belum mapan, tapi dia harus step up untuk mencukupi kebutuhan rumahnya," ungkap Marthino. Ia menggambarkan bahwa karakter Nugie tidak hanya harus berjuang secara fisik, tetapi juga emosional, karena tanggung jawab besar yang ia pikul untuk menjaga adik-adiknya dan merawat ibunya yang sakit.

Marthino Lio (kiri)

Photo :
  • VIVA/ Amelia Rosa

Marthino juga membahas tantangan dalam mendalami karakter ini, terutama dengan arahan yang spesifik dari sutradara, Bu Hadrah. "Bu Hadrah itu director kita yang sangat jelas mengutarakan apa yang dia mau. Jadi kita cukup ngikutin arahannya Bu Hadrah aja," ujar Marthino, menekankan bahwa instruksi yang jelas membuatnya lebih mudah masuk ke dalam karakter Nugie.

Saat berbicara tentang pesan film, Marthino menyinggung bagaimana Dosa Musyrik menggambarkan konsekuensi dari mengejar keinginan secara instan, terutama dengan menggunakan cara-cara yang tidak wajar. “Film ini memang ada kaitannya dengan hal-hal gaib. Karena di sini cukup gaib,” jelasnya, menyoroti elemen mistis yang ada dalam cerita. Pesan ini juga mendapat respons menarik dari para penonton. “Salah satu komentar netizen yang cukup aku soroti adalah, baru kali ini ada film horor, tapi horornya tuh di siang hari. Karena kan biasanya kalau horor itu malam. Tapi film ini tetap serem di siang hari," tambahnya.

Film ini tidak hanya membawa elemen horor di waktu yang berbeda, tetapi juga menguji keberanian dalam menampilkan teror yang tidak tergantung pada malam atau kegelapan. Marthino menyebut bahwa latar siang hari menjadi salah satu keunggulan utama dari Dosa Musyrik, membuat film ini berani tampil beda dibandingkan film horor lainnya. "Iya kan? Itu juga salah satu hal yang unggul dari film Dosa Musyrik ini ya. Berani beda," ujar Marthino.

Dalam wawancara, Marthino juga berbagi pengalaman seru selama proses syuting, termasuk beberapa kejadian tak terduga di lokasi pabrik gula tua di Klaten yang dikenal angker. “Aroma besi tua dan karat bikin suasana makin angker,” kenangnya, menambahkan bahwa meski syuting di siang hari, suasana mistis tetap terasa kuat.

Dengan konsep horor yang berani dan berbeda, Dosa Musyrik menghadirkan sensasi kengerian di bawah terik matahari, membuktikan bahwa teror tak harus menunggu datangnya malam. Marthino berharap film ini tidak hanya memberikan ketegangan, tetapi juga menggugah emosi dan pemikiran penonton tentang kehidupan.